Wednesday 28 December 2016

POLA SERTIFIKASI ANTARA PLPG DAN PPG

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan, guru-guru baru yang belum mengajar tidak lagi ikuti Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG), tetapi semua wajib mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pra Jabatan.
"Saya rencanakan tahun 2017 sudah mulai jadi untuk untuk guru agama, kita mulai pelaksanaan dulu di fakultas untuk calon-calon guru. Untuk guru-guru yang sudah pernah mengajar itu mengikuti PLPG," kata Kamaruddin saat memberikan arahan dan membuka acara Koordinasi Pelaksanaan Program Sertifikasi Guru Madrasah di Bogor, Jumat (30/9). Kegiatan ini akan berlangsung hingga tanggal 2 Oktober 2016.
Menurutnya, untuk diketahui, ke depan yang menjadi guru itu tidak hanya lulusan tarbiyah, tetapi juga dari fakultas-fakultas non tarbiyah, tetapi lulusan Fakultas Ushuluddin, Dakwah, Adab itu juga bisa menjadi guru. Tetapi harus mengikuti PPG dulu harus mengikuti training di tarbiyah.
"Jadi tarbiyah tidak perlu juga merasa kaplingnya diambil, tetapi seluruh fakultas mengikuti pelatihan intensif PPG sekitar 6 bulan sampai setahun untuk bisa mendapatkan ilmu pedagogik di tarbiyah, tetapi kontennya fakultas-fakultas lain," ucap Dirjen.
Dirjen juga mengatakan, Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) tahun 2016 ini tidak hanya guru umum saja, guru agama juga harus mendapatkan sertifikasi tahun ini.
"Kita lihat dan secepatnya kita putuskan berapa kuota berapa guru umum, berapa guru agama," kata Kamaruddin Amin,
"Kita akan berkoordinasi dengan kementerian terkait akan hal ini," imbuhnya.
Kamaruddin Amin mengatakan, kita ada rencana melakukan reformasi LPTK. Menurutnya, ini juga penting untuk diketahui. Rencana desain LPTK yang sedang kita desain itu adalah nanti kita akan melaksanakan PLPG.
"Jadi PLPG ini untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban kita ini," jelas Dirjen.
Diceritakan Dirjen, saat dirinya melakukan kunjungan ke negara negara Skandinavia beberapa waktu lalu, ternyata di Denmark, Finlandia, dan Norwegia, yang namanya guru itu mempunyai dua keahlian yang berimbang antara pengetahuan tentang materinya dengan pengetahuan pedagoginya, dan itu dibuktikan dengan sertifikat dan pelatihan-pelatihan yang intensif.
"Nah ini yang menjadi kelemahan mendasar, guru-guru kita yang berada di Madrasah itu khusunya guru-guru agamakita itu, penguasaan kontennya, penguasaan materinya itu lemah sekali. Karena di tarbiyah itu diseluruh Indonesia design kurikulumnya lebih pada pedagogignya tetapi penguasaan materinya lemah," ucap Dirjen.
Ditambahkannya, selama ini desain fakultas tarbiyah itu memang lebih pada pedagogignya, tidak pada kontennya. Padahal untuk menjadi guru itu harus menguasai materi juga, harus menguasai ilmunya, kalau hanya menguasai pedagoginya tidak bisa mentranfer ilmunya secara maksimal.
"Jadi kedua duanya harus seimbang, antara kompetensi pedagogig dengan penguasaan materi itu harus seimbang dan itu harus disempurnakan melalui PPG yang akan dilaksanakan pada saat yang akan datang," tambahnya.
Menurut Dirjen, untuk fakultas tarbiyah misalnya, yang pedagoginya kuat itu harus ditambah materi pelajaarannya, dan kurikulum tarbiyah akan kita rubah. Kita akan lakukan review kurikulum secara fundamental untuk mencetak guru yang menguasai atau kapasitas bidang materi dan juga pedagogig.
Selanjutnya, terang Dirjen, Fakultas Tarbiyah nanti, mahasiswa-mahasiswanya tidak seperti sekarang, sarjana pendidikan langsung bisa menjadi guru, tetapi mereka mengikuti pelatihan lagi yang kemudian ketika diwisuda langsung sudah mempunyai sertifikat pendidik.
"Jadi sama dengan dokter, kalau dokter itu nanti mencetak sarjana kedokteran kemudian mengikuti koas lagi untuk bisa menjadi dokter, jadi dokter itu profesi, sama dengan guru, guru itu juga profesi," ucap Dirjen.

Guru PAI Semakin Berkurang

Guru PAI Semakin Berkurang
Kementerian Agama (Kemenag) mendata, saat ini terjadi kekurangan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebanyak 37.600 orang. Urusan rekrutmen menjadi akar masalahnya.
Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Kamarudin Amin mengatakan, saat ini rata-rata jumlah guru PAI hanya satu orang per sekolah.
“Jadi otomatis kekurangan guru PAI itu juga bisa dibaca di 37.600 unit sekolah,” katanya di Jakarta kemarin. Menurutnya kekurangan itu sangat besar dan harus segera diatasi.
Bagi sejumlah daerah, keberadaan guru PAI masih belum menjadi prioritas. Jumlah alokasi guru PAI yang baru, tidak sebanding dengan jumlah yang pensiun.
Kamaruddin menjelaskan mata pelajaran PAI tidak bisa dipandang sebelah mata. “Guru PAI tidak bisi diisi guru mata pelajaran lain,” katanya.
Sebagai solusinya Kamaruddin berharap rekrutmen atau pengadaan guru PAI di sekolah tidak ditangani oleh pemda. Tetapi dipasrahkan ke Kemenag. Sehingga statusnya menjadi guru PNS Kemenag. Melalui cara ini, Kamaruddin optimis kekurangan guru PAI di sekolah bisa segera ditutup.
Menurut data Kemenag, kekurangan guru PAI paling banyak ada di Jawa Tengah dengan jumlah kekurangan 6.601 orang. Dengan perincian di SD kurang 5.116 orang, SMP (994 orang), SMA (274 orang), dan SMK (217 orang).
Setelah di Jawa Tengah, kekurangan yang besar berikutnya ada di Jawa Barat sebanyak 6.240 orang. Sementara kekurangan guru PAI di Jawa Timur tercatat 4.491 orang.
Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengatakan, bagaimanapun skenarionya kekurangan guru PAI harus segera ditangani, dan keberadaan guru PAI tidak bisa diremehkan.
“Entah itu melalui perubahan pola rekruitmen atau ada cara lainnya,” katanya.

Menteri Agama Minta Pengangkatan Guru Agama Jadi Kewenangan Kemenag

Menteri Agama Minta Pengangkatan Guru Agama Jadi Kewenangan Kemenag
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta agar kewenangan pengangkatan guru agama di sekolah (GPAI) ke depan menjadi kewenangan Kementerian Agama. Hal ini disampaikan Menteri Agama menanggapi berlarut-larutnya penanganan pembayaran tunjangan profesi guru agama.
Menurutnya, permasalahan itu berakar dari kewenangan pengangkatan guru agama yang belum menyatu. Selama ini, sebagian GPAI diangkat oleh Kemendikbud, Pemda, dan ada juga dari Kementerian Agama.
“Harusnya kewenangan pengangkatan guru agama ada di satu pintu,” terang Lukman di sela-sela kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan, Jumat (11/11).
Lukman meminta jajarannya segera membenahi regulasi pengangkatan guru agama agar Kemenag punya kewenangan penuh mengangkat guru dan membayar tunjangannya. “Selama akar masalahnya tidak ditemukan, selama itu pula permasalahan guru agama tidak pernah tuntas. Bedah akar masalahnya. Libatkan para pakar yang kompeten dan instansi terkait,” pintanya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin ketika dimintai konfirmasi membenarkan bahwa berlarutnya pembayaran tunjangan profesi guru agama selama ini karena kewenangan rekruitmen guru agama dan kewajiban pembayaran tunjangan profesinya berbeda instansi.
“Guru agama yang diangkat oleh Pemda harus dibayarkan tunjangan profesinya oleh Kementerian Agama. Padahal kami tidak tahu bagaimana dan berapa guru yang diangkat. Tetapi setelah guru memenuhi syarat, tunjangan profesinya kami yang harus menyediakan anggarannya,” paparnya.
Kamaruddin menyatakan sudah meminta Direktur PAI mengambil langkah-langkah cepat untuk menyelesaikan masalah guru agama ini. Dia juga sudah melakukan komunikasi intens dengan Kemenkeu dan Kemendikbud untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kami sudah lakukan percepatan. Insya Allah dalam waktu dekat tunjangan profesi guru agama yang tertunggak tahun sebelumnya bisa terbayarkan,”pungkasnya.

Wednesday 28 September 2016

FILSAFAT DAN FUNGSINYA

  • Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan
Pentingnya filsafat
  • Filsafat pendidikan pelu dipelajari sebab, dengan filsafat kita bisa memilih teori dan metode yang sesui, dengan filsafat kita bisa lebih kritik dalam ilmu, dan bisa memahai konsep ilmu dengan jelas, dan sebagainya
Peran filsafat dalam Pendidikan
  • Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu Pendidikan,Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik.
Manfaat pendidikan 
  • Manfaat pendidikan , Secara umum manfaat pendidikan berorientasi pada kecakapan hidup bagi peserta didik adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warga negara. Jika hal itu dapat dicapai, maka faktor ketergantungan terhadap lapangan pekerjaan yang sudah ada dapat diturunkan, yang berarti produktivitas nasional akan meningkat secara bertahap.
Tujuan pendidikan, secara umum pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya di masa datang . Secara khusus pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup bertujuan untuk :
mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan proplem yang dihadapi.
merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam menghadapi kehidupan dimas mendatang.
memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel, sesuai dengan prinsip pedidikan berbasis luas.
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di lingkungan sekolah, dengan memberi peluang pemanfaatan sumberdaya yang ada di masyarakat, sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
Isi pendidikan, mencerdaskan warga Negara sesui dengan potensi atau pirah manusia

Fungsi filsafat Pendidikan
  • Fungsi filsafat pendidikan;
Memahami persoalan pendidikan secara umum,merumuskanya dalam gambaran pokok sebagai pelengkap yang ada dan hubungannya dengan factor lain.
Penetu arah dan pedoman
Memberi norma dan pertimbangan
Filsafat memberikan landasan yang mendasar bagi perkembangan ilmu
Ilmu memberikan bahan untuk berbagai pemikiran para filsuf.
Pengembangan Kurikulum merupakan salah satu aplikasi dari ilmu yang telah dikaji Sehingga harapan terbesar semuanya dapat membantu manusia dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

Friday 17 June 2016

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan

BJ Habibie (Mantan Presiden RI). Mantan Presiden RI ini sudah puluhan tahun rutin melakukan puasa Senin-Kamis. Menurut pengakuannya, puasa senin-kamis itu memberikan manfaat yang sangat besar, yakni membuat sehat jasmani dan rohani. Puasa senin-kamis secara rutin tersebut juga ikut mendukung terciptanya resep hidupnya yang sabar dan tawakal. Itu pula, yang membuatnya tak marah kendati dicaci, dihujat, atau dihina ketika memasuki gedung MPR tahun 1999 silam. Ketika menjadi Presiden, pada 1999 silam dia juga pernah mengajak agar masyarakat Indonesia melakukan puasa Senin-Kamis. Saat itu konteksnya selain manfaat fisik dan batin, juga untuk penghematan beras yang dari tahun ke tahun kebutuhannya naik melebihi suplainya.


Berikut adalah beberapa manfaat puasa bagi kesehatan yaitu :

1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh.
Ketika sedang menjalankan ibadah puasa maka hal ini akan memberikan manfaat peningkatan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Beberapa penelitian menghasilkan data bahwa saat puasa terjadi peningkatan limfosit sampai dengan sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kita tahu bahwa fungsi limfosit dan sel darah putih adalah berguna untuk melawan infeksi dan juga berperan dalam emningkatkan kekebalan tubuh.

2. Bermanfaat Menjaga Kesehatan Jantung.
Kita tahu bahwa salah satu resiko penyakit jantung koroner adalah kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh kita. Pada saat berpuasa maka ada yang berubah dalam kadar kolesterol darah pada tubuh kita. Kolesterol baik untuk jantung yaitu HDL mengalami peningkatan dan kolestrol jahat yaitu LDL mengalami penurunan. Maka inilah hubungan puasa dan kesehatan jantung yang bisa didapatkan dari kita menjalankan syariat Agama yaitu menjaga kesehatan tubuh serta kesehatan jantung juga.

3. Menurunkan Glukosa Darah serta Berat Badan.
Ada penelitian dan studi yang menunjukkan bahwa puasa bisa untuk menurunkan berat badan dan juga kadar glukosa darah dalam tubuh. Studi kohort dilakukan kepada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences ketika berpuasa Ramadhan. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan. Hasil dari studi penelitian ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan kadar glukosa dan juga berat badan.

4. Membersihkan Racun Dalam Tubuh.
Shiyam dapat membantu menghilangkan racun-racun yang berbahaya untuk kesehatan yang ada dalam tubuh. Oleh karena itu, salah satu hikmah keutamaan puasa ini seringkali dijadikan sebagai metode untuk detoksifikasi racun tubuh secara alami. dalam sebuah penelitian dalam bidang endokrinologi (hormonal) menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Ini adalah salah satu dari khasiat puasa. Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang. Untul itu diperlukan bagaimana cara dan tips berpuasa sehat agar keutamaan berpuasa bisa kita raih dan kesehatan tubuh kita juga akan terjaga lebih baik lagi.

5. Baik Untuk Kesehatan Mental.
Kita tahu bahwa pengertian sehat bukan hanya dalam hal fisik saja, akan tetapi juga menyangkut mengenai kesehatan mental. Diantaranya adalah bila kita sedang dalam keadaan saum maka emosi kita akan bisa lebih terjaga dengan baik dibandingkan ketika peut kita dalam keadaan kenyang. Maka hal ini juga bisa memberikan manfaat untuk mengurangi kadar stressor dalam tubuh dan juga mengendalikan tanda-tanda stres dan emosional yang berlebihan pada diri kita. Manfaat puasa dalam Islam juga bisa merupakan cara untuk mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka kita akan lebih terjaga daripada gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Dan inilah bagian dari mukjizat puasa itu sendiri bagi kita semuanya. Demikian beberapa hal yang berkaitan dengan puasa dan juga jenis puasa, hukum puasa serta juga beberapa manfaat puasa untuk kesehatan kita baik secara fisik maupun secara mental psikologis. Belum lagi akan keutamaan puasa dan pahala ibadah puasa yang Allah janjikan ketika kita menjalankan kewajiban dan sunnah puasa itu sendiri.

Monday 2 May 2016

Hardiknas "Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita"

Pentingnya peningkatan kualitas manusia pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan. 
"Hari pendidikan nasional kita rayakan sebagai hari kesadaran tentang pentingnya kualitas manusia. Presiden Jokowi menggariskan bahwa Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani dunia dan akan berhasil dalam berbagai kompetisi era global jika tinggi kualitas manusianya," ujar Mendikbud saat membacakan pidato peringatan Hardiknas.

Anies menjelaskan manusia yang terdidik dan tercerahkan adalah kunci kemajuan bangsa. Untuk itu, segala capaian yang diraih baik sebagai individu maupun bangsa merupakan persinggungan dengan pendidikan. "Mutu dan jenjang pendidikan berdampak besar pada ruang kesempatan untuk maju dan sejahtera. Maka memastikan setiap manusia Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang bermutu sepanjang hidupnya sama dengan memaslikan kejayaan dan keberlangsungan bangsa," jelas dia.

Anies menjelaskan revolusi teknologi menjadi pendorong lompatan perubahan yang akan berpengaruh pada cara hidup manusia, cara bekerja maupun cara belajar. "Meramalkan masa depan menjadi semakin sulit karena ketidakpastian perubahan yang ada," papar dia.

Mendikbud meminta para guru untuk memberikan dukungan sepenuhnya kepada para murid untuk menyiapkan diri meraih kesempatan yang lerpampang di hadapannya. Salah satu dukungan yang perlu diberikan yakni memastikan bahwa apa yang dipelajari saat ini adalah apa yang memang mereka butuhkan untuk menjawab tantangan jamannya.

"Keterampilan utuh yang dibutuhkan oleh anak-anak Indonesia pada abad 21 ini mencakup tiga komponen yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi," katanya.

Hardiknas pada tahun ini mengusung tema "Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita". Peringatan Hardiknas di lingkungan Kemdikbud berbeda dari tahun sebelumnya, karena pada tahun ini peringatannya dilakukan dengan mengenakan baju adat.

Friday 29 April 2016

5 Kompetensi Bagi Kepala Sekolah

Dewan Pertimbangan Global Islamic School (GIS) Itje Chodidjah menilai kompetensi kepala sekolah perlu ditinjau kembali. Mengingat, kata dia,  masih banyak kepala sekolah (kepsek) tanpa skil manajerial yang baik di lapangan.

Menurut Praktisi Global Islamic School (GIS) ini, kepala sekolah harus bisa mencapai lima kompetensi berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007. Kelima kompetensi itu, yakni kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. “Karena itu menjadi kepala sekolah itu tidak mudah sebenarnya,” ujar Itje dalam Kopi Darat Diskusi Pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Rabu (27/4).

Selain itu, kepsek juga harus memiliki kualifikasi yang wajib dipenuhi. Kualifikasi itu seperti pendidikan Strata Satu (S-1) atau Diploma Empat (D-IV) dan usia maksimal 56 tahun. Kemudian memiliki pengalaman minimal lima tahun mengajar dengan pangkat serendah-rendahnya III/C bagi pegawai negeri sipil (PNS).

Kalau berpatokan pada persyaratan itu, Itje berpendapat, kepribadian kepala sekolah menjadi hal yang sangat penting. Hal ini karena sangat mempengaruhi kinerjanya dalam memimpin sekolah. Menurut Itje, kepsek juga harus bisa menjadi pemimpin pembelajar. Namun pada kenyataanya, dia mengaku sulit menemukan kepsek terampil. 

Atas kondisi itu, ia menilai, hal-hal ini sesungguhnya perlu ditinjau kembali. Dengan kata lain perlu dibuktikan dahulu apakah lima standar itu sudah menjadi panduan kerja mereka atau tidak dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini karena penjelasan kompetensi ini masih terlalu umum dan kurang dijelaskan secara rinci. 

“Bagaimana lima standar kompetensi kepala sekolah ini diterjemahkan dalam praktik di sekolah inilah yang perlu dijelaskan secara gambling,” kata dia (Republika.co.id)

Guru dan Kesederhanaan

Kesenjangan sosial mulai terlihat ketika adanya program pendidikan dari Pemerintah yang mengeluarkan "Program Sertifikasi bagi Guru". Terlihat jelas kesenjangan itu, Apalagi ketika seorang guru terlihat bolak-balik ke Bank terkait mengechek uang transferan sertifikasi tersebut untuk dicairkan.

Setiap guru boleh kaya. Tak ada satu pun hukum yang melarangnya. Namun, yang paling mulia ketika guru menjadikan kesederhanaan sebagai cara hidupnya meski dia punya kekayaan melimpah. Dengan hidup sederhana, guru akan merasa cukup, bahagia, dan senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. 

Firman Allah SWT, "Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya, para pemboros adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS al-Isra: 26 – 27).


Guru harusnya memang hidup sederhana. Pertama, hidup sederhananya guru itulah pendidikan. Bagi guru sendiri, mereka sungguh-sungguh praktik mendidik dirinya agar tak terjebak hidup boros, konsumtif, dan hedonis. Jika guru sebagai orang tua mampu membina keluarganya menjadi potret keluarga sederhana itulah sumber inspirasi. Dia jadi terhormat, dicintai, dan didengar kata-katanya. 


Ini mendorong murid, orang tua murid, rekan sejawat, dan masyarakat untuk juga berperilaku sederhana. Imam Al Ghazali menyatakan, tidak boleh orang tua membiasakan anaknya hidup mewah. Sebab, kalau sejak dini anak dibiasakan dengan gaya hidup mewah maka ia akan menghabiskan umurnya dalam kehidupan yang serbamewah itu. Akibatnya ia akan jatuh dalam jurang kehancuran untuk selama-lamanya.


Kedua, guru wajib memiliki kesadaran pilihan mengapa harus hidup sederhana. Memang, guru dituntut untuk sadar posisi. Posisi guru memiliki tanggung jawab moral sebagai sumber keteladanan. Guru berbeda posisinya dengan pengusaha, misalnya. Bila ingin kaya jadilah pengusaha. Namun, kaya saat dan setelah menjadi guru, itulah masalahnya. Untuk apa menjadi guru? Amanah guru adalah mengajar dan mendidik, bukan memperkaya diri. Andai pun lewat usaha yang halal dan thayib, guru bisa menjadi kaya. 



Berperilaku sederhana merupakan salah satu cerminan dari sifat rendah hati. Dengan rendah hati untuk sederhana, kehidupan guru jadi sehat dan bahagia. Guru bisa mengontrol diri dan tak terjerat dalam nafsu yang membinasakan. Sikapnya jauh dari kesan sombong dan mengedepankan sikap kanaah. Dari Abdullah bin 'Amr bin al-Ash ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh berbahagialah orang yang masuk agama Islam serta diberi rezeki cukup dan diberi sifat kanaah (suka menerima) dengan apa-apa yang telah dikaruniakan oleh Allah." (HR Muslim).



Ketiga, guru yang ingin hidup sederhana, pasti menolak segala bentuk suap. Suap bisa datang dari siapa saja. Misalnya, saat guru menerima segala jenis hadiah dan pemberian dari orang tua murid. Sadarkah kehormatan dan kewibawaan guru bakal tergadai? Ketika anak tersebut nilai pelajarannya jelek, masihkah guru berani mengutarakan fakta yang sebenarnya pada orang tua murid? Dengan menolak suap, guru akan berkonsentrasi bekerja. Dalam membuat keputusan akan adil dan tak dipengaruhi pihak-pihak penyuap. Guru bersahaja selalu merasa cukup dengan rezeki yang diperoleh. Dampaknya, mereka jadi insan yang pandai bersyukur dan tak tergoda untuk memperkaya diri apalagi dengan cara penuh maksiat.



Akhirnya, kita bisa memetik hikmah dan pelajaran saat Umar RA memasuki kamar Nabi dan menemui Rasulullah SAW yang sedang berbaring di atas sebuah tikar. Rasulullah bertanya, "Apakah yang membuatmu menangis, wahai putra Khattab?" 



Lalu Umar menjawab, "Wahai Rasulullah, bagaimana aku tidak menangis, tikar itu telah membekas di pinggangmu dan tempat ini aku tidak melihat yang lain dari apa yang telah aku lihat. Sementara, kaisar Romawi dan raja Persia bergelimang buah-buahan dan sungai-sungai sedangkan engkau adalah utusan Allah dan hamba pilihan-Nya hanya berada dalam sebuah kamar pengasingan seperti ini."



Rasulullah SAW lalu bersabda, "Wahai putra Khattab, apakah kamu tidak rela, jika akhirat menjadi bagian kita dan dunia menjadi bagian mereka?" Umar RA menjawab: "Tentu saja aku rela..." (Shahih Muslim No 2704). 


Dari berbagai sumber

Monday 25 April 2016

HONORER K2 TIDAK BISA IKUT SERTIFIKASI

Honorer K2 Lagi-Lagi Terganjal Juknis Sertifikasi Kemdikbud

Petunjuk Teknis (Teknis) sertifikasi guru yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dinilai bertentangan dengan UU Guru dan Dosen.
pasalnya, dalam juknis disebutkan yang bisa mengikuti program sertifikasi adalah guru PNS dan Non-PNS. adapun untuk guru Non-PNS hanya dari swasta yang diangkat oleh Yayasan dan mendapatkan gaji tetap, sedangkan guru Non-PNS yang mengajar di sekolah negeri, harus diangkat oleh pejabat berwenang dan gajinya dari APBD.



Ketentuan ini tentu saja membuat ratusan ribu guru honorer k2 gigit jari. Plt. Ketum PB PGRI Unifah Rasyidi mengatakan pada (Minggu, 24/4)  "Kami menilai juknis ini sangat bertentangan dengan UU dan PP 74/2008 tentang guru dan dosen. Dalam PP itu tidak dicantumkan harus guru yayasan atau guru yang dibayar dari APBD, berhak ikut sertifikasi". 

Unifah Rasyidi mengungkapkan kembali, seharusnya guru honorer yang mengabdi dua tahun bisa mengikuti sertifikasi untuk meningkatkan kesejahteraannya. Nukan seperti kejadian sekarang, bertahun-tahun hidup dengan gaji minim.

PGRI mendorong kepala daerah mengangkat guru honorer k2 yang mengabdi di daerah masing-masing dan di gaji dengan dana APBD agar mereka bisa ikut sertifikasi, paling tidak ini menjadi pertolongan pertama bagi honorer k2 yang saat ini statusnya belum jelas, tutur Unifah Rasyidi. PB PGRI juga menyarankan Kemdikbud merevisi PP 74/2008 untuk mengakomodir guru honorer k2.

Selain itu PB PGRI menyatakan komitmennya memperjuangkan nasib honorer k2, hanya saja, PB PGRI meminta  honorer k2 tetap bersatu dan bersabar. Meski Ketum PB PGRI Sulistiyo sudah meninggal, namun perjuangan tetap berjalan. Sebab honorer k2 merupakan anggota PGRI "Namanya anggota PGRI akan tetap kami kawal, memang untuk mendapatkan payung hukum bagi honorer k2 tidaklah mudah karena itu butuh kesabaran" pungkasnya.

Sunday 24 April 2016

KARAKTER PENDIDIKAN SEKARANG DAN ZAMAN DULU


silahkan dilihat dulu videonya sebelum membaca...


Rasanya kita tak bosan-bosannya disuguhi berita-berita yang menyesakkan dada mengenai perilaku anak-anak sekolah masa kini, apalagi lagi kalo bukan kenakalan remaja seperti Tayangan VIDEO di atas, yang kian hari makin merajalela bahkan sepertinya sulit untuk dikendalikan. 
Dan inilah fakta bahwa format pendidikan masa sekarang kurang kooperatif ketimbang masa lalu, tidak percaya silahkan anda perhatikan perbedaan yang ada di bawah; 

Anak Didik Zaman Sekarang

  1. kurang menghormati guru bahkan cenderung berani
  2. Ketika diberitahu/dinasehati tidak langsung mendengar bahkan kadang membantah
  3. Kurang perhatian kepada guru, bahkan lebih senang kalau gurunya tidak hadir.
  4. Ketika diperintahkan guru untuk mengerjakan tugas, menggerutu, kalau SD ia meminta tolong kepada orang tua/guru kelasnya
  5. Tidak malu kalau belum mengerjakan tugas
  6. Kalau dihukum/diberitahu  malah menantang, bahkan tidak jarang jika dihukum malah senang.
  7. Menganggap guru sebagai teman, bukan orang tua. bahkan tak jarang ada yang panggil bukan sebagai pak guru misalnya dibeberapa sekolah SMA memanggil dengan gurauan
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI KEADAAN MURID SEPERTI SEKARANG
  1. Karena arus informasi dan teknologi, sehingga mempengaruhi pemikiran para siswa
  2. Karena keikhlasan guru mulai luntur, guru sekarang seperti jualan ada uang ada barang, coba kita perhatikan guru dulu diberi berapapun ia tetap ikhlas. hal ini mempengaruhi martabat dan kehormatan guru.
  3. Guru lebih takut pada orang tua, terutama pada sekolah-sekolah yang berbiaya mahal, karena disana aka murid adalah nasabah, sebagaimana nasabah dalam Bank, yang harus dihormati dan dilayani
  4. Kurangnya sifat keteladanan pada guru, murid dilarang merokok, guru merokok, murid dilarang mencontek, guru malah memberitahu dll.
  5. Guru takut pada hukum dan peraturan secara berlebihan, sehingga cenderung membiarkan saja ketika siswanya kurang benar. bahkan kadang guru merasa bingung untuk berbuat ketika salah satu siswanya berulangkali melanggar.



Anak Didik Zaman Dulu

  1. Lebih patuh dan hormat kepada guru, bahkan ketika berjalan dan berbicara senantiasa menjaga kesopanannya.
  2. Ketika diberitahu/dinasehati mendengarkannya dengan seksama.
  3. Lebih perhatian kepada guru, jika ada guru yang sakit, langsung berduyun-duyun ke rumah, walau jaraknya jauh, terkadang sampai urunan/iuran untuk membeli oleh-oleh.
  4. Ketika diperintah guru langsung mendengarkan dan bahkan malu kalau ke sekolah sebelum mengerjakan tugas tersebut
  5. Siswa dulu menganggap guru adalah orang tua sehingga sangat menghormatinya, meskipun guru itu kadang keras.
  6. Mengganggap hukuman adalah pelajaran dan konsekwensi dari sebuah kesalahan.
Pada hakikatnya;
Proses pendidikan adalah suatu proses yang berlangsung seumur hidup, dimulai pada saat ia dilahirkan. Hal ini berarti keberhasilan seorang anak terbentuk dari pendidikan yang diterimanya, yakni dari: keluarga, sekolah dan lingkungan atau komunitas di mana anak tersebut tumbuh (dibesarkan). Dan sifatnya adalah jangka panjang dan berkelanjutan. Anak-anak hanya akan tumbuh menjadi pribadi yang matang bila dibesarkan di lingkungan yang berkarakter, sehingga hakekat setiap anak yang dilahirkan suci dapat berkembang secara optimal. Dan karakter yang ini terbentuk dari suatu kebiasaan (habit) yang terus menerus dipraktekkan.
Anak belajar paling banyak dari apa yang dilihat dan didengarnya, oleh sebab itu sangat penting menempatkan anak di lingkungan yang bisa membina dan mendidik anak untuk menjadi seorang manusia yang dewasa, penuh kasih sayang, cerdas, mampu berempati dengan orang lain, jujur, bertanggung jawab dan dapat diandalkan serta berhati nurani. Sekali lagi ini berarti faktor peranan keluarga, pendidikan formal dan informal, dan komunitas sangat menentukan. Pemerintah dalam hal ini bertindak sebagai pihak otoritas hendaknya mengkaji sedalam-dalamnya aspek dari dilaksanakannya program ini, baik yang positif maupun yang negatif.

Semoga bisa bermanfaat bagi sobat semua. silahkan dishare!