Friday 28 March 2014

CONTOH ANALISIS PENDIDIKAN

ANALISIS PENDIDIKAN DARI MENELADANI RASULULLAH SAW

A. Analisis Pendidikan terhadap Esensi Keteladanan Rasulullah Saw
Dari uraian bab terdahulu telah dijelaskan, bahwa keteladanan merupakan faktor yang sangat penting bagi orang yang meneladani dan meniru sikap pola hidup dan tingkah laku seseorang yang telah menanamkan nilai-nilai Islam, di mana nilai-nilai tersebut selalu baik, sehingga berpengaruh positif bagi setiap orang yang meneladaninya.
Teori pendidikan mengatakan, bahwa keteladanan yang harus ditiru adalah keteladanan Rasulullah Saw. sebab Rasulullah adalah hamba Allah yang telah diutus dan dipersiapkan Allah untuk menjadi sun' tauladan "uswatun hasanah" bagi seluruh manusia (QS. Al-Ahzab : 21).
Mengkaji keteladanan Rasulullah berarti membicarakan seluruh perbuatan dan perkataan yang pemah dilakukan di masa hidupnya. Sebagaimana dijelaskan oleh Hasby Ash-Shidieqy (1974 : 22) bahwa keteladanan Rasulullah dapat digolongkan menjadi dua bagian, di antaranya; pertama keteladanan Rasulullah dalam lbadah, dan kedua keteladanan Rasulullah dalam Muamalah.
Maka dengan demikian pelajaran dan hikmah yang dapat diambil dari keteladanan Rasulullah di antaranya tentang :
1.      Usaha Rasulullah dengan memberikan nasihat untuk meredam kemarahan Umar r.a.
2.      Meneladani Rasulullah merupakan bukti kecintaan dan ketaatan terhadap Sunnahnya.
Adapun agar pennasalahan di atas menjadi Iebih jelas dan hasilnya dapat memuaskan, maka penyusun mencoba untuk menjabarkan dan menguraikannya sebagai berikut :
1.      Usaha Rasulullah dengan memberikan nasihat untuk meredam kemarahan Umar r.a.
Al-Quran menjelaskan bahwa diangkatnya Muhammad Saw sebagai utusan Allah adalah merupakan pemberian Allah terhadap orang-orang mu'min yang mengajari dan membersihkan jiwa mereka. Beliau sebagai penasihat umat yang terpercaya, penuh kasih sayang yang telah mengibarkan bendera ta'lim dan tazkiyah, kedudukan yang tinggi melahirkan cahaya yang menerangi, yaitu sebagai pembawa berita gembira bagi mereka yang berjalan di bawah naungan cahayanya dan sebagai pemberi peringatan atau nasihat bagi mereka.
Seperti halnya pada peristiwa muamalah, bagaimana Rasulullah Saw dalam memberikan nasihat, arahan dan bimbingan terhadap sahabat Umar r.a tentang menghadapi perilaku seseorang dalam lain hal.
Nasihat-nasihat dan wejangan yang diberikan Nabi Saw itu tumbuh dari suasana kesucian jiwa para sahabat, suasana yang menunjukan loyalitas dan ambisi mereka terhadap ilmu, suasana yang mampu melahirkan keutarnaan untuk orang yang memiliki kemuliaan dan memelihara kehonnatan, suasana yang selalu dihiasai oleh kalimat "ya akhi" (wahai saudaraku) yang kerap kali terlontar dari mulut sang guru kepada muridnya, suatu kalimat yang indah yang terasa sangat menyejukkan perasaan setiap kali mengingatnya, kalimat yang mampu membuahkan jalinan ukhuwah yang kuat antara mereka. Nabi Saw telah memperlakukan mereka dengan perlakuan yang sangat familiar. Mereka tidak pernah diliputi kekhawatiran akan dibeda-bedakan. Perbedaan struktur sosial mereka akan terlupakan dengan perlakuan Nabi yang sangat terpuji itu. Bahkan Umar r.a sepanjang hidupnya selalu teringat akan ucapan Nabi yang pernah diucapkan kepadanya ketika is meminta izin untuk melaksanakan umrah, yaitu ucapannya : "Wahai saudaraku, jangan lupa doamu untuk kami." Umar r.a selalu mngenangnya: "Alangkah senangnya aku dengan kata-kata itu." Inilah suatu kesaksian atas keagungan Muhammad Saw yang telah memperlakukan murid­muridnya dengan akhlaq yang sangat terpuji itu. Mereka tidak pernah lupa dengan perlakuan tersebut dan tidak pernah merasakan adanya penghalang antara mereka dengan beliau. Suatu suasana yang tak pemah melahirkan keseganan untuk selalu melontarkan pujian kepada guru yang telah diliputi oleh kecintaan.
Kesucian jiwa para sahabat untuk menerima nasihat tidak hanya tampak dari penghormatan mereka terhadap Rasulullah sebagai guru dan pembimbing mereka, tetapi tampak juga dari adanya sikap saling hormat menghormati dan saling mengutamakan sahabat-sahabat lainnya.
Dari keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa, Rasulullah dalam memberikan nasihat kepada para sahabatnya dengan sangat bijaksana serta lemah­lembut sehingga dapat memberikan motivasi yang sangat tinggi terhadap sahabat­sahabatnya.
Oleh karena itu Rasulullah dalam mensosialisasikan ajaran Islam kepada sahabatnya, berbagai cara dan metode beliau gunakan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh M. Alawi Al-Maliki (2002 : 47-49). bahwa cara Rasulullah dalam
memberikan pendidikan dan pengajaran yaitu : pembinaan umat, mengadakan pengkaderan, bervariasi sesuai dengan situasi dan kondisi. dengan hikmah, mauizhah hasanah dan jidal, memberikan motivasi kepada para sahabat agar mereka bergairah mempelajari ilmu, melalui pendidikan keteladanan dan demonstrasi yang baik, mengadakan diskusi, memberikan hafalan, serta memberikan nasihat.
Dengan cara-cara Rasulullah dalam memberikan pendidikan pengajaran di atas maka ajaran Islam mulai mendapatkan sukses yang gemilang dan lebih luas tersyi'ar.
Jadi dengan demikian hikmah dan pelajaran yang telah diberikan Rasulullah baik kepada para sahabat-sahabatnya ataupun pada kita sekarang ini, perlu kita pelajari dan dapat kita ambil manfaatnya. Hal ini dimaksudkan agar kita memiliki kepercayaan pada diri sendiri, jika mau belajar, berpikir dan bekerja keras.
2.      Meneladani Rasulullah merupakan bukti kecintaan dan ketaatan terhadap Sunnahnya
Menurut Yunahar Ilyas (1999 : 65) mengikuti Rasulullah Saw adalah salah satu bukti kecintaan seseorang hamba terhadap Allah Swt. Setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah Swt tentulah hares beriman bahwa Muhammad Saw adalah Nabi dan Rasulullah yang terakhir, penutup sekalian Nabi dan Rasul, tidak ada lagi Nabi apalagi Rasul sesudah beliau (QS. Al-Ahzab : 40). Beliau diutus oleh Allah Swt untuk seluruh umat manusia sampai hari kiamat nanti,

sedangkan kedatangan beliau sebagai utusan Allah merupakan rahmat bagi alam semesta (QS. Al-Anbiya : 107).
Nabi Muhammad Saw telah berjuang selama lebih kurang 23 tahun membawa umat manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Beliaulah yang berjasa besar membebaskan umat manusia dari belenggu kemusyrikan, kekufuran dan kebodohan. Berbagai penderitaan beliau alami dalam perjuangan itu, tapi semuanya itu tidak sedikitpun menyurutkan hati beliau untuk tetap berjuang membebaskan umat manusia.
Nabi sangat mencintai umatnya. Beliau hid up dan berinteraksi serta dapat merasakan denyut nadi mereka. Beliau sangat menyayangi umatnya clan beliau ikut menderita dengan penderitaan umat dan sangat menginginkan kebaikan untuk mereka.
Sebagai seorang mukinin sudah seharusnya dan sepantasnya kita mencintai beliau melebihi cinta kits kepada siapapun selain Allah Swt. Bila iman kita tulus, lahir dari lubuk hati yang paling dalam tentulah kita akan mencntai beliau, karena cinta itulah yang membuktikan kita betul-betul beriman atau tidak kepada beliau.
Sebagai konsekuensi dari menempatkan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya sebagai cinta yang pertama dan utama, maka tentu saja cinta kepada orang tua, anak-anak, suami atau isteri, harts benda dan lain sebagainya hares ditempatkan di bawah kedua cinta tersebut.
Dalam mencintai Rasulullah, marilah kita meneladani para sahabat­sabatnya juga. Menurut Muhammad'Ali Ash-Shabuni (1981 : 232) para sahabat,

jika diajukan pertanyaan di dalam majlis yang dihadiri Nabi, mereka tidak mau mendahului beliau menjawab, apabila dihidangkan makanan mereka tidak akan memulai makan sebelum Nabi memulainya, kalau berjalan bersama Nabi mereka tidak akan berada di depan.
Para sahabat, karena sangat hati-hatinya menjaga jangan sampai mendahului Rasulullah Saw, apabila ditanya oleh Rasulullah Saw biasanya mereka menjawab dengan mengatakan "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu", sekalipun sebenarnya mereka tahu jawabannya. Demikianlah sikap para sahabat memuliakan dan menghormati Nabi, sebagai bukti kecintaan dan kepatuhan mereka terhadap kekasihnya yaitu Rasulullah Saw.
Kalau kita buka lembaran sejarah dan kita telusuri kembali rangkaian kisah generasi pertama dari kalangan sahabat Rasulullah dan para pengikutnya, niscaya akan kita jumpai contoh-contoh manusiawi yang mengagumkan tentang bagaimana mereka merasakan manisnya iman dari meneladani Rasulullah yang menjadikan mereka taat dan patuh terhadap ajarannya.
Rasulullah Saw, sebagaimana rasul-rasul sebelumnya, diutus oleh Allah untuk diikuti dan dipatuhi (QS. An-Nisa : 64). Apa saja yang datang dari Rasulullah harus diterima, apa yang diperintahkannya diikuti, dan apa yang dilarangnya ditinggalkan. Ketaatan kepada Rasulullah bersifat mutlak, karena taat kepada beliau merupakan bagian dari taat terhadap Allah Swt. Dalam banyak ayat Al-Quran, Allah meletakkan perintah taat kepada Rasulullah sesudah perintah taat kepada-Nya.

Bagi seorang mukmin, tidak ada jawaban lain apabila diperintah untuk patuh pada Rasulullah kecuali ucapan "sami'na wa atha'na. " Sebagaimana yang dmyatakan dalam firman-Nya
67.jpg
"Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan; "Kami mendengar dan kami patuh. " Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. " (QS. An-Nur : 51)
Apabila perintah Rasulullah Saw tidak diikuti, malah yang diikuti adalah kemauan masing-masing, maka yang rugi bukanlah Rasulullah melainkan din' kita sendiri.
Ibarat jalan, maka jalan yang ditempuh oleh Rasulullah Saw dalam kehidupan beliau adalah jalan lurus yang diridhai oleh Allah Swt. Melalui beliaulah, Allah Swt menunjukkan kepada umat manusia jalan lurus tersebut dan lengkap dengan rambu-rambunya. Barang siapa yang mematuhi rambu-rambu tersebut tentu dia akan selamat sampai di tujuan yaitu keselamatan hidup di dunia dan di akhirat, dan begitu juga sebaliknya.
Mengikuti dan mentaati Rasulullah Saw, berarti mengikuti jalan lurus tersebut dengan mematuhi segala rambu-rambunya. Rambu-rambu jalan tersebut adalah segala aturan kehidupan yang dibawa oleh Rasulullah yang terlambangkan
dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Itulah dua wansan yang ditinggalkan Rasulullah Saw untuk umat manusia.
Ajaran Al-Quran dan As-Sunnah yang diwariskan oleh beliau bersifat konprehensif (mencakup seluruh aspek kehidupan), yang secara garis besar warisan Rasulullah tersebut dapat di bagi kepada aspek ubudiyah (aqidah, ibadah, akhlaq) dan aspek mu'amalah. Di antara empat aspek tersebut ada yang dijelaskan secara terperinci yang oleh karena itu bersifat statis, dan ada yang hanya diberikan garis besar atau prinsip-prinsipnya saja sehingga bersifat dinamis. Yang bersifat statis itu adalah agidah, ibadah, akhlaq (dalam pengertian nilai baik buruknya tidak berubah, tapi manifestasinya bisa berubah) dan sebagian kecil aspek mu'amalah (yaitu tata kehidupan berkeluarga). Sedangkan yang bersifat dinamis adalah sebagian besar aspek mu'amalah, seperti; politik, ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya.
Ajaran yang statis tidak boleh mengalami perubahan karena fungsinya sebagai dasar atau landasan normatif yang membingkai dan mewamai semua aspek kehidupan manusia. Sejak pertama kali diajarkan oleh Rasulullah Saw kepada para sahabat, sampai kepada zaman sekarang Mil dan untuk masa seterusnya, adapun aspek-aspek yang statis itu tidak boleh mengalami perubahan. Apabila terjadi perubahan, akibat pengaruh yang datang dari luar Islam, baik dari agama-agama maupun dari budaya lain.
Berbeda dengan aspek statis, maka ajaran Islam yang bersifat dinamis selalu terbuka menerima perubahan. Oleh sebab itu Islam hanya memberikan prinsip-prinsip dasamya saja, sedangkan pengembangan dan penjabarannya
diserahkan kepada historisitas umat manusia di setiap waktu dan tempat. Misalnya prinsip musyawarah dalam memilih pemimpin, dapat dilaksanakan dengan mekanisme yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Dengan demikian ketaatan dan kepatuhan kepada Rasul akan membuahkan kehidupan yang baik, kehidupan yang sesuai dengan fithrah manusia dan sesungguhnya apa-apa yang dibawa oleh Rasul adalah kebutuhan manusia yang mengandung semua makna hidup yang sebenarnya.
Selain membuahkan kehidupan yang balk, yang layak, yang pantas, yang sesuai dengan kebutuhan dan yang dibutuhkan di dunia, ketaatan itu pun akan membuahkan kehidupan di akhirat nanti.

B. Nilai-nilai Pendidikan dari Meneladani Rasulullah Saw
Agama Islam telah mengajarkan kepada semua pemeluknya agar menjadikan dirinya sebagai manusia yang berjiwa suci dan luhur, memiliki kepribadian yang mulia, lebih dari itu agar menjadikan dirinya sebagai manusia yang beguna bagi dirinya sendiri dan orang lain. la benar-benar dapat menghiasi dirinya dengan sifat-sifat kemanusiaan yang sempurna, menjadi manusia yang shaleh dalam arti yang sebenamya, selalu berusaha mempertinggi mutu kepnbadiannya sesuai dengan tuntutan Allah dan Rasul-Nya.
Agar kita dapat memelihara harga diri dan sekaligus meningkatkan mutu kepribadian yang luhur serta dihargai orang lain, maka hendaklah kita membekali
din dengan sikap dan perbuatan yang positif, di antara sikap dan perbuatan itu merupakan nilai-nilai pendidikan dan meneladani Rasulullah, yaitu :
1.      Lemah-lembut, orang yang memiliki sikap lemah-lembut ini, biasanya mempunyai perasaan halus, memiliki rasa belas kasihan dalam hati, sopan santun dalam berinteraksi atau pergaulan. Dan is akan mempunyai rasa belas kasihan kepada semua hamba Allah yang ada di muka bumi ini.
            Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 159 :
70.jpg
"Maka di sebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. " (QS. Ali Imran, : 159)
Menurut Zakiah Daradjat (1983 : 37) bahwa perasaan kasih sayang yang di dasarkan karena Allah akan mendapatkan ketenangan hati dan melegakan bathin sehingga perasaan aman dan tentram akan terasa, maka dengan sendirinya tindakannya akan tetap menunjukan bahwa ada rasa kasih sayang serta lemah­lembut tersimpan di dalamnya. Dengan memiliki sikap sayang kepada Allah maka seorang muslim akan rela berkorban di jalan Allah dia akan selalu berbuat kebaikan sesama manusia.
Kasih sayang merupakan kelembutan hati dan kepekaan perasaan sayang terhadap orang lain, merasa sependerita. Semua itulah yang mempersiapkan



seorang muslim untuk menghindari penderitaan, menjauhi kejahatan dan untuk menjadi sumber kebaikan, kebajikan dan kedamaian bagi seluruh manusia
Oleh karena itu sikap lemah-lembut dan kasih sayang im adalah kebutuhan bagi manusia terutama umat Islam (muslim) yang berperan sebagai khalifah di muka bumi ini yang selalu dihadapkan oleh berbagai watak, keyakinan serta kepercayaan, tanpa itu tugas sebagai kepemimpinannya tidak akan berhasil.
2.      Sabar, ialah tabah dan sanggup menderita dalam menghadapi berbagai cobaan
dan ujian. Orang tabah tidak pernah mengeluh dan tanpa ada rasa putus asa, baik dalam keadaan senang maupun susah.
            Sebagaimana firman Allah:
71.jpg
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolong, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS. Al-Bagarah, 153)
Nabi Muhammad -Saw dalam menyiarkan agama Islam, selalu mengalami cobaan dan rintangan yang banyak sekali. Beliau dicaci-maki, bahkan mendapatkan perlakuan kasar dengan dilempari batu dan kotorang binatang, ketika mengerjakan shalat. Namun demikian beliau tetap sabar dan dengan lapang dada serta haft yang bersih tetap menjalankan tugasnya mengajak umat untuk memeluk agama Islam.


Sabar dalam ketaatan kepada Allah yaitu tetap memelihara pelaksanaan ketaatan itu dengan ikhlas dan melakukannya menurut ketentuan syara. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan harus menjauhkan din' dari hala-hal yang dilarang oleh agama secara terus menerus, karena hat itu pula yang akan menimbulkan rasa takut terhadap siksaan Allah serta menimbulkan buah dari kesabaran yaitu kekalnya iman.
3.      Jujur: yaitu sifat atau sikap seseorang yang menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya (benar), apa adanya, dengan tidak ditambah dan tidak pula di kurangi. Dalam hubungannya dengan sesama manusia, is selalu berusaha memberi manfaat kepada orang lain serta menjaga jangan sarnpai apa yang dikatakan dan dilakukannya itu mengikuti orang lain.
            Sabda Rasulullah Saw
72.jpg
"Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling berguna (berjasa) bagi orang lain. " ( HR. Qudha'i dari Jabir)
Hadits di atas mengisyaratkan bahwa sifat seorang muballigh, pengajar dan pendidik adalah sifat shidiq (berkata benar) dan amanah (dapat dipercaya) dalam menyampaikan tablighnya.
Sebagaimana sifat-sifat tersebut sudah melekat pada din Nabi Saw yang menonjol sebelum kerasulannya, karena beliau selalu berkata benar, jujur dan dapat dipercaya. Kedua sifat inilah kemudian menjadi asas dasar dalam menyampaikan risalahnya. Sampai-sampai kedua sifat ini menjadi julukan bagi dirinya, orang-orang biasa memanggilnya dengan sebutan ash-Shadiqul Amin
(orang jujur yang dapat dipercaya). Demikianlah Allah menghendaki agar julukan tersebut membumbung tinggi dalam pandangan manusia dan menjadikan sebagai dasar dalam memberikan manfaat ataupun jasa di antara sesamanya.
4.      Menepati janji; Agama Islam mengajarkan agar umatnya menepati janji, sebaliknya membenci orang yang ingkar janji, sebab akan menghilangkan kepercayaan orang lain dan merupakan dirinya sendiri. Sebagaimana firman­ Nya dalam QS. Al-Isra ayat 34 sebagai berikut :
73.jpg
"Dan penuhilah olehmu akan janji, sesungguhnya janji itu akan ditanyakan (dimintai pertanggung jawaban), " (QS. Al-Isra, : 34)
Karena janji adalah sebagai hutang atau amanah, jadi ayat di atas menunjukan bahwa yang di mana apabila amanah itu tidak dapat dilaksanakan oleh orang yang bersangkutan (meninggal), maka amanah tersebut dibebankan kepada orang yang ada hubungannya dengan orang yang diberikan amanah atau hutang tadi (keluarga atau ahli warisnya), karena orang yang memiliki hutang wajib hukumnya untuk membayar hutang tersebut.
5.      Ikhlas; yaitu mengerjakan sesuatu, baik yang berhubungan langsung dengan Allah maupun sesama manusia hendaklah dengan perasaan ikhlas tanpa ada paksaan, semuanya dikerjakan semata-mata karena Allah.
Sikap ikhlas itu tampil dari hati yang rela berkorban baik terhadap Allah sebagai penciptanya ataupun sesama manusia, hal itu merupakan motivasi untuk melakukan pengabdian dalam mengemban peranan dalam. menjalankan kekhalifah yang di dalamnya tersirat kehendak dan perilaku berdisiplin, berupa kesediaan berlaku konsekuen dalam menjalankan serta mematuhi peraturan dan ketentuan.
6.       Optimis; mempunyai cita-cita yang tinggi, yakni keinginan yang di barengi dengan usaha yang sungguh-sungguh dan penuh kesabaran, agar menjadi manusia yang hidupnya dapat bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Sebaliknya Allah membenci orang yang pesimis atau putus asa, seperti dijelaskan dalam Quran surat Yusuf ayat 87, yang artinya : " dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang-orang kafir."
Oleh karena itu sikap optimis dan dibarengi dengan keyakinan yang tinggi, yang akan mengukuhkan niat untuk mengisi lembaran hidup dengan penuh keikhlasan mematuhi petunjuk-petunjuk Allah dan rasul-Nya. Karena Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang mendekatkan din kepada-Nya serta menanamkan keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan Maha Pemurah, Maha Kaya dan Maha Mendengar do'a dan usaha orang yang selalu taat serta patuh terhadap aturan dan petunjuk-Nya.
Dari semua nilai-nilai edukatif di atas memberikan gambaran tentang sebagian kepnbadian sang pendidik Saw. Seperti yang telah dibahas, bahwa beliau sangat berambisi atas keberhasilan dan keselamatan umatnya lewat penyampaian nsalahnya. Dan risalah itu telah sampai kepadanya dengan jalan yang aman dan tenteram di dalam hatinya dalam keadaan terang dan jelas. Beliau sendin sangat dekat dengan orang-orang yang di sekitamya karena kelembutannya dan kasih sayangnya sehingga mereka mencintainya dengan kecintaan yang tiada taranya. Kesabaran dan ketabahan telah dibekalkan kepadanya di saat-saat banyak rintangan, kelapangan dada telah beliau miliki di saat-saat pendentaan disertai dengan ambismya yang selalu membara untuk menyampaikan risalah. Maka beliau berjuang tanpa panu-ih, tanpa mengharapkan balasan apapun atas segala apa yang telah dilakukannya. Imlah suatu kesempurnaan yang layak diperhatikan oleh setiap guru dan pendidik demi tercapainya kesuksesan dalam pengajaran.


Contoh Lembar Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA


Abdullah, Abdur Rahman Shalih. (1991). Landasan dan Tujuan Pendidikan Menurut Al-Quran dan Implementasinya. Terjemahan Mutammam. Bandung: CV. Diponegoro.

Ahmadi, Abu. (1991). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Al-Akkad, Abbas Mahmud. (1978). Kejeniusan Umar Bin Khattab. Terjemahan. Jakarta: Pustaka Azzam.

Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad. (1989). Terjemahan. Ihya 'Ulumuddin. Jilid III. Beirut: Darul Fikr.

______________________________, (1997). Terjemahan. Mutiara Ihya 'Ulumuddin. Bandung: Mizan.

Arifin, M. (1994). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Asrohah, Hanun. (1987). Sejarah Pendidikan Islam. Bukit Pamulang Ciputat: PT. Logos Wacana Ilmu.

Barong, Haidar. (1994). Umar Bin Khattab dalam Perbincangan. Jakarta: Yayasan Cipta Persada Indonesia.

Daradjat, Zakiah. (1983). Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental. Jakarta: Bulan Bintang.

Departemen Agama RI, (1990). Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta.

__________________, (1995). Hikmah Ibadah Haji. Jakarta.

Haekal, alih bahasa Ali Audah. (1990). Sejarah Hidup Muhammad. JakartaBogor: PT. Pustaka Litera Antar Nusa.

Husain, Thaha. (1986). Dua Tokoh Besar dalam Sejarah Islam (Abu Bakar dan Umar Bin Khattab). Terjemahan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Ilyas, Yunahar. (1999). Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI).

Khalid, Khalid M. (1989). Umar Bin Khattab Mukmin Perkasa. Terjemahan. Jakarta: Media Idaman.

Langgulung, Hasan. (1986). Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi. Jakarta: Pustaka Al-Khusna.

Al-Maliki, M. Alawi. (2002). Prinsip-Prinsip Pendidikan Rasulullah. Terjemahan. Jakarta: Gema Insani Press.

Marimba, Ahmad D. (1986). Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT. Al-Ma'rif.

Nasution, Harun. (1992). Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Nawawi, Hadari. (1993). Pendidikan dalam Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.

Bin Nuh, Abdullah. dan  Bakri, Umar. (1972). Kamus Indonesia Arab Inggris. Jakarta: Toko Buku Nusantara.

Nu'mani, Syibli. (1981). Umar yang Agung. (Sejarah dan Analisa Kepemimpinan Khalifah II). Terjemahan. Bandung: Pustaka – Perpustakaan Salman ITB.

Nazir, Moh. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Purwadarminta, W.J.S. (1984). Kamus Bahasa Indonesia. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Rasjid, Sulaiman. (1989). Fiqh Islam. Bandung: CV. Sinar Baru.

Razak, Nasruddin. (1989). Dienul Islam. Bandung: PT. Al-Ma'arif.

Sabiq, Sayyid. (1991). Aqidah Islam. Bandung: PT. Diponegoro.

Sahab, Abdullah. (1989). Accounting Principles. Bandung: "SAS".

As-Shabuni, Muhammad 'Ali. (1981). Terjemahan. Mukhtashar Ibnu Katsir II. Beirut: Darul Quranul Karim.

Ash Shiddieqy, Hasbi. (1974). Terjemahan. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. Jakarta: Bulan Bintang.

Sulaiman. et.al. (1983). Akhlak Ilmu Tauhid. Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI.

Surakhmad, Winarno. (1989). Pengantar Metode Penelitian. Bandung: Tarsito.

Ulwan, Abdullah Nashih. (1992). Saat Mu'min Merasakan Kelezatan Iman. Jakarta: PT. Robbani Press.

Wijaya, M. Suwarta. (1999). Buletin Da'wah. Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia.

Wijaya, Rahman Nata. (1978). Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Yunus, Mahmud. (1986). Sejarah Pendidikan Islam. Bandung: PT. Al-Ma'arif.

Zuhairini. et.al. (1995). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Departemen Agama dan Bumi Aksara.



Thursday 27 March 2014

BAHAN UJIAN US/UN PAI TAHUN 2013

RANGKUMAN MATERI
 UJIAN SEKOLAH Dan UJIAN NASIONAL PAI SD
TAHUN PELAJARAN 2013/2014


1.       Surat Al-Fātiĥah (Pembuka) - سورة الفاتحة
   
   

2.       Surat Al-'Ikhlāş (The Sincerity) - سورة الإخلاص


3.      Surat Al Lahab/ Surat Al-Masad (Gejolak Api) - سورة المسد

1)      Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
2)      Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
3)      Kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
4)       Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. (pembawa kayu bakar adalah kiasan bagi penyebar fitnah)
5)      Yang di lehernya ada tali dari sabut.

4.       Surat Al-Kāfirūn (Orang-orang Kafir) - سورة الكافرون

1)      Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2)      Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3)      Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4)      Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5)      Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6)      Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Isi kandungan surat Al Kafirun
             1)     Surat Al kafirun disebut sebagai Al Muqasyqisyah atau penyembuh karena kandungannya menyembuhkan dan menghilang kemusrikan
             2)     Mengajak masing-masing untuk melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan tanpa bersikap saling mengganggu
             3)     Rasulullah saw. beserta pengikutnya tidak akan menyembah Tuhan orang-orang kafir karena agama mereka bersifat menolak, ingkat, tidak dipercaya, dan mendustakan ayat-ayat dan syariat Allah swt.
             4)     Orang yang menyembah selain Allah berarti syirik, orang yang berbat syirik berarti telah menyekutukan Allah swt. Orang yang berbuat syirik  disebut juga musyrik. Dosa orang musyrik tidak akan diampuni oleh Allah swt, dia akan masuk neraka selama-lamanya.
             5)     Agama dan Tuhan umat Islam berbeda dengan agama dan Tuhan orang-orang kafir.


5.       Surat An-Naşr (Pertolongan) - سورة النصر



6.       Surat Al-Qadr (Kemuliaan) - سورة القدر



7.       Surat Al-`Alaq (Segumpal Darah) - سورة العلق

1)      Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan
2)      Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
3)      Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah
4)       Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca)
5)      Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya

8.       Surat Al-Fīl (Gajah) - سورة الفيل

9.       Surat Al-Mā'idah (Hidangan) ayat 3 - سورة المائدة

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan azlaam/ anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


10.   Surat Al-Ĥujurāt (Beberapa Kamar) ayat 13 - سورة الحجرات

11.   Sifat Jaiz Allah
Allah SWT selain memiliki sifat wajib dan mustahil juga memiliki sifat jaiz. Jaiz secara bahasa artinya boleh. Sifat jaiz bagi Allah swt. yaitu sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada Allah. Sifat Jaiz Allah hanya ada satu yaitu Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu, artinya memperbuat sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya. Maksudnya Allah itu berwenang untuk menciptakan dan berbuat sesuatu atau tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Jaiz pada sifat Allah SWT berarti “mungkin” ada yaitu sesuai sifat Allah SWT Iradat yang berarti berkehendak dengan sifat Iradah-Nya sehingga segala sesuatu bersifat mungkin dan tidak mustahil bagi-Nya. Manusia punya kehendak, tapi kehendak Allah-lah yang akan berlaku. Contoh: seekor ayam jantan bertelur padahal yang biasa bertelur adalah ayam betina.

12.   Tugas Malaikat
No.
Malaikat
Tugas
1
Jibril
Menyampaikan wahyu
2
Mikail
Menyebarkan rezeki dan menurunkan hujan
3
Israfil
Meniupkan sangkakala
4
Izrail
Mencabut nyawa makhluk hidup
5
Raqib
Mencatat amal kebaikan manusia
6
Atid
Mencatat amal keburukan manusia
7
Munkar
Menanyakan mayit di alam kubur (barzah)
8
Nakir
Menanyakan mayit di alam kubur (barzah)
9
Malik
Menjaga pintu neraka dan menyambut ahli neraka
10
Ridwan
Menjaga pintu surga dan menyambut ahli surga

13.   Kitab Allah SWT
No.
Kitab
Nabi dan Rasul
1
Taurat
Nabi Musa a.s.
2
Zabur
Nabi Daud a.s.
3
Injil
Nabi Isa a.s.
4
Al-Quran
Nabi Muhammad s.a.w.

14.  Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir dan terjamin keasliannya oleh Allah swt. sampai akhir zaman. Firman Allah swt.: Artinya: “Sesungguhnya kamilah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”(Al-Hijr: 9)
Al-Quran menyempurnakan segala kitab-kitab yang terdahulu. Al-Quran merupakan kitab suci terlengkap dan abadi sepanjang masa , berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman, serta pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia agar tercapai kebahagiaan di akhirat. Oleh karena itu,sebagai muslim kita tidak perlu meragukannya sama sekali. Firman Allah:
(وَاَنْزَلْنَا اِلَيْكَ اْلكِتَبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقَا لِّمَابَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ…(المائدة :48
Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu…(al-Maidah : 48)

15.  25 Nabi
1) Adam as
6) Ibrahim as
11) Yusuf as
16) Harun as
21) Yunus as
2) Idris as
7) Luth as
12) Ayub as
17) Daud as
22) Zakaria as
3) Nuh as
8) Ismail as
13) Dzulkifli as
18) Sulaiman as
23) Yahya as
4) Hud as
9) Ishaq as
14) Syuaib as
19) Ilyas as
24) Isa as
5) Shalih as
10) Ya’kub as
15) Musa as
20) Ilyasa as
25) Muhammad saw
16.  Rasul ulul ‘azmi
Uli/ulu: mempunyai atau memiliki
Al-‘Azmi: keteguhan/tekad yang kuat
Rasul Ulul ‘Azmi: rasul yang memiliki keteguhan, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat dalam menghadapi berbagai rintangan ketika melaksanakan tugasnya menyampaikan ajaran Allah SWT.
Rasul Ulul ‘Azmi:
               1)        Nabi Nuh AS
               2)        Nabi Ibrahim AS
               3)        Nabi Musa AS
               4)        Nabi Isa AS
               5)        Nabi Muhammmad SAW

17.  Nama-Nama hari akhir:
1)      Yaumul Ba’as: hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur atau barzakh
2)      Yaumul Qiyamah/hari kiamat: hari kehancuran alam semesta dan seluruh isinya
3)      Yaumud Din/hari kemudian: tidak ada satu pun makhluk Allah yang hidup kecuali Allah SWT/ hari keputusan untuk memberi balasan yang setimpal
4)      Yaumul Jaza’: hari pembalasan amal perbuatan manusia yang telah dilakukan di dunia
5)      Yaumul Hisab: hari perhitungan amal manusia
6)      Yaumul Mahsyar: hari berkumpulnya manusia (di padang Mahsyar)
7)      Yaumul Mizan: hari ditimbangnya seluruh amal manusia selama di dunia
8)      Yaum Az Zalzalah: hari ketika terjadi guncangan  yang mahadahsyat pada bumi

18.  Hari akhir (hari kiamat) di bagi dua macam:
1)      Kiamat sugra/kecil adalah berakhirnya kehidupan setiap makhluk yang bernyawa atau biasa disebut meninggal dunia. Contoh: tsunami, gempa bumi, longsor, banjir,kebakaran.
2)     Kiamat kubra/besar adalah peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya  (makhluq), sebagai awal kehidupan akhirat.

Tanda-tanda kiamat
1)      Tanda-tanda kiamat sugra (kecil)
a.       Penaklukan Baitulmuqaddis
b.      Zina dan minuman keras bermaharajalela
c.       Bermaharajalela alat muzik dan penyanyi-penyanyi wanita
d.      Ilmu agama sudah tidak dianggap penting
e.       Manusia bermegah-megahan dalam mendirikan masjid
f.       Munculnya kekejian, memutuskan hubungan silaturahim dan sikap yang buruk dalam tetangga
g.      Ramai orang soleh meninggal dunia, kecuali orang-orang yang hina dan buruk yang tidak mengetahui yang makruf dan tidak mengingkari kemungkaran
h.      Pembunuhan merajalela
i.        Banyak manusia menginginkan dirinya mati
j.        Dunia akan dikuasai oleh Luka’ bin Luka’(orang yang bodoh dan hina) mendapat kedudukan terhormat
k.      Tidak mau mengucapkan salam kepada orang lain kecuali yang dikenalnya saja
l.        Banyak wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang
m.    Jumlah wanita lebih banyak dari laki-laki dengan perbandingan 50:1
n.      Banyak terjadi gempa bumi
o.      Bulan sabit kelihatan besar
p.      Banyak dusta dan tidak tepat dalam menyampaikan berita
q.      Banyak saksi palsu dan menyimpan kesaksian yang benar
r.        Negara Arab menjadi padang rumput dan sungai.

2)      Tanda-tanda kiamat kubro (besar)
a.       Hijaunya bumi Arafah.
b.      Lahirnya ramai anak-anak hasil perbuatan zina yakni dari perkahwinan tidak sah atau perceraian yang tidak diluluskan oleh mahkamah.
c.       Hamba sahaya/budak melahirkan tuannya
d.      Seluruh manusia menjadi kufur
e.       Keluar sejenis binatang dari perut bumi yang digelar Dabbatul Ardhi.
f.       Keluar asap tebal dibumi Hijaz.
g.      Munculnya nabi-nabi palsu yang ke 40.
h.      Berlaku perang besar di kawasan Kaukasus.
i.        Runtuhnya Kaabah akibat diserang oleh orang Habsyah.
j.        Tiga kali gempa bumi.
k.      Bermulalah kekuasaan Dajjal.
l.        Munculnya Imam Mahdi.
m.    Turunnya Nabi Isa a.s.dan membunuh Dajjal.
n.      Keluarnya suku Yakjuj dan Makjuj.
o.      Diangkat Al-Quran dan ilmu-ilmu agama (Addin) dari manusia.
p.      Matahari terbit dari ufuk barat.
q.      Terdengar tiupan sangkakala pertama, kedua

19.  Qada dan Qadar
Perbedaan
Qada
Qadar
Sec.Bahasa
Ketentuan atau ketetapan
Memberi kadar, aturan/ketentuan
Sec.Istilah
Ketentuan/ketetapan Allah terhadap makhluk-Nya sejak zaman azali
Ketetapan Allah yang telah terjadi terhadap makhluk-Nya
Sifat
Tidak dapat diubah
Ada yang bisa diubah dan tidak bisa
Hakikat
Ketentuan Allah
Pelaksanaan dari ketentuan Allah
Contoh
·Allah SWT menetapkan  matahari terbit pada siang hari
·Allah SWT  menetapkan kapan laut harus pasang dan surut
·Allah SWT menetapkan seseorang lahir
·Allah swt menetapkan makhluknya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
·manusia tidak bisa menetukan umurnya sendiri
·Allah swt menetapkan setiap makhluk hidup pasti akan mati
Takdir mubram:
·    kenyataan bahwa matahari hanya ada pada siang hari
·    kejadian  laut pasang dan surut
·    kejadian seseorang terlahir di dunia ini atau seseorang meninggal dunia
Takdir mualak:
·    orang miskin bisa menjadi kaya
·    orang  yang bodoh dapat pandai jika giat belajar dan bersunguh-sungguh dan berdoa kepada Allah SWT
·    orang sakit dapat sembuh dengan berusaha berobat dan berdoa



20.  Sikap orang yang iman kepada Qada dan Qadar:
1)      Mempunyai semangat ikhtiar. Ikhtiar artinya melakukan perbuatan yang baik dengan penuh kesungguhan dan keyakinan akan hasil yang baik bagi dirinya dengan bekerja keras/giat berusaha.
2)      Optimis dan bersungguh-sungguh dalam berbagai hal
3)      Banyak bersyukur dan bersabar. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi
4)      Jauh dari sifat sombong/takabur apabila beruntung dan putus asa apabila gagal
5)      Ketenangan jiwa dalam menjalani hidup
6)      Qanaah (menerima dengan cukup, setelah giat bekerja dan berusaha tetapi hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, sabar dan rela menerima dengan rasa syukur kepada Allah SWT, bertawakal/berserah diri kepada Allah SWT setelah melakukan upaya/usaha maksimal/ikhtiar)
7)      Jauh dari sikap dengki dan penentang/tidak menerima dan tidak bersyukur.


21.  Meneladani Perilaku Masa Kanak-kanak Nabi Muhammad SAW
1)      Nabi Muhammad seorang yatim piatu yang sabar dari setiap ujian dan cobaan yang menimpa dan jujur dalam setiap perkataan dan perbuatannya.
2)      Nabi Muhammad ketika masih kanak-kanak selalu membantu orang lain tanpa meminta imbalan dan pujian, selalu bermanfaat bagi orang lain. contoh: Nabi menggembala kambing untuk membantu pamannya.
3)      Sejak kecil beliau selalu giat bekerja, sabar dalam menghadapi cobaan, jujur dalam perbuatan, sopan santun dan lemah lembut dalam perkataan.
4)      Nabi Muhammad pemberani dalam kebenaran, contoh: usia 12 tahun berani membantu dalam peperangan
5)      Kehidupan Nabi Muhammad penuh dengan kesederhanaan, suka memaafkan kesalahan orang, murah hati terhadap sesama kawan, tidak sombong dan tidak gila hormat.
6)      Dalam pergaulan, Nabi Muhammad tidak pernah menyakiti orang lain, segala perbuatannya selalu terpuji tidak pernah berbuat maksiat, apalagi menyembah berhala.

Perilaku terpuji Nabi Muhammad s.a.w:
Muhammad dipanggil dengan nama "Ahmad" (أحمد), yang dalam bahasa Arab juga berarti "terpuji".Muhammad mendapatkan dua julukan dari suku Quraisy (suku terbesar di Mekkah yang juga suku dari Muhammad) yaitu Al-Amin yang artinya "orang yang dapat dipercaya" dan As-Saadiq yang artinya "yang benar". Setelah masa kenabian para sahabatnya memanggilnya dengan gelar Rasul Allāh (رسول الله), kemudian menambahkan kalimat Shalallaahu 'Alayhi Wasallam (صلى الله عليه و سلم, yang berarti "semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya"; sering disingkat "S.A.W" atau "SAW") setelah namanya.
Ketika Muhammad berumur 35 tahun, ia ikut bersama kaum Quraisy dalam perbaikan Ka'bah. Pada saat pemimpin-pemimpin suku Quraisy berdebat tentang siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad, Muhammad dapat menyelesaikan masalah tersebut dan memberikan penyelesaian adil. Saat itu ia dikenal di kalangan suku-suku Arab karena sifat-sifatnya yang terpuji. Kaumnya sangat mencintainya, hingga akhirnya ia memperoleh gelar Al-Amin yang artinya "orang yang dapat dipercaya".
Diriwayatkan pula bahwa Muhammad adalah orang yang percaya sepenuhnya dengan keesaan Tuhan. Ia hidup dengan cara amat sederhana dan membenci sifat-sifat tamak, angkuh dan sombong yang lazim di kalangan bangsa Arab saat itu. Ia dikenal menyayangi orang-orang miskin, janda-janda tak mampu dan anak-anak yatim serta berbagi penderitaan dengan berusaha menolong mereka. Ia juga menghindari semua kejahatan yang sudah membudaya di kalangan bangsa Arab pada masa itu seperti berjudi, meminum minuman keras, berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga ia dikenal sebagai As-Saadiq yang berarti "yang benar". Sejak kecil Nabi Muhammad terbiasa hidup mandiri.
Muhammad juga mendapatkan julukan Abu al-Qasim yang berarti "bapak Qasim", karena Muhammad pernah memiliki anak lelaki yang bernama Qasim, tetapi ia meninggal dunia sebelum mencapai usia dewasa.

Sifat Wajib Dan Mustahil Nabi Dan Rasul
No
Sifat Wajib Rasul
Sifat Mustahil Rasul
1
Siddiq (benar/jujur)
Kizzib (dusta)
2
Amanah (terpercaya)
Khianat (tidak amanah)
3
Tabligh (menyampaikan)
Kitman (menyembunyikan)
4
Fatanah (cerdas)
Jahlun/Baladah (bodoh)


22.  Meneladani Nabi Musa AS
1)      Selalu mengajak kebaikan kepada orang lain dan mencegah kejahatan
2)      Menanamkan jiwa pemberani dalam membela kebenaran
3)      Menjauhi sifat dengki, sombong, dan takabur
4)      Menanamkan kasih sayang dan tolong menolong kepada orang lain. contoh: Nabi Musa AS menolong anak perempuan dari Nabi Syu’aib mengambilkan air untuk kambingnya
5)      Tabah, tegar dan sabar dalam menerima cobaan dan tantangan dari pihak lawan seperti Raja Fir’aun dan para tukang sihir Fir’aun. Nabi Musa  as sejak kecil sudah berpisah denga ibu bapaknya, setelah dewasa ia harus meninggalkan kota, akhirnya bertemu dengan nabi Syu`aib as , perjalanan dilaluinya dengan tegar dan tidak putus asa.
6)      Nabi Musa as sangat jujur terhadap siapa saja.


23.  Meneladani Nabi Isa AS
1)      Tekun beribadah dan selalu melaksanakan perintah Allah SWT
2)      Dalam menghadapi cobaan tabah, tegar, sabar, dan tawakal. contoh: Nabi Isa AS dalam menyebarkan ajaran Allah SWT banyak mendapat rintangan dari pendeta Yahudi dan pembesar kerajaan, bertahun-tahun beliau berdakwah menyerukan ajaran-ajaran Allah swt selalu diremehkan, dihina. Namun nabi Isa as tetap sabar karena itu beliau mendapat gelar rasul Ulul Azmi. Nabi Isa AS tidak putus asa dan tetap giat berdakwah dan mendapat pengikut yang setia berjumlah 12 orang disebut hawariyyun.
3)      Teguh iman dan yakin dengan kekuasaan Allah SWT
4)      Ramah dan suka menolong. Dalam menghadapi umat yang suka membangkang, Nabi Isa as menghadapinya dengan penuh kasih sayang.

24.  Cara menghindari perilaku dengki/ hasad
1)      Tanamkan rasa kasih sayang pada orang lain
2)      Kosongkan hati dari sifat benci dan serakah
3)      Menjalankan ibadah yang diperintahkan Allah SWT
4)      Banyak berzikir dan membaca Al-Quran
5)      Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT
6)      Hasil dari segala usaha kita diserahkan kepada Allah SWT.

25.  Cara menghindari perilaku bohong/dusta
1)      Menyakini bahwa setiap perkataan dan perbuatan kita dilihat oleh Allah SWT
2)      Setiap perbuatan/perkataan akan dicatat oleh Malaikat Raqib dan Atid
3)      Takut terhadap ancaman dan siksaan Allah SWT
4)      Banyak beristigfar
5)      Mengendalikan hawa nafsu dari bujukan dan rayuan setan
6)      Bohong merugikan diri sendiri, orang lain, dan berdosa.

26.  Meneladani Nabi Ismail AS
1)      Nabi Ismail as sangat  taat kepada Allah SWT  tanpa ragu-ragu sedikitpun
2)      Patuh, taat dan berbakti kepada orang tua. Sebagai anak muslim kita harus menaati perintah orang tua selama perintah itu tidak bertentangan dengan agama.
3)      Tabah dan sabar ketika menerima ujian dan cobaan dari Allah SWT
4)      Tidak boleh terpengaruh dengan ejekan dan rayuan dari orang lain
5)      Senang dan cinta melaksanakan segala macam kebaikan.




27.  Meneladani Khalifah Abu Bakar As-Siddiq r.a.
1)      Berjiwa tenang, tidak mudah emosi. contoh: ketika semua sahabat belum percaya Nabi Muhammad SAW meninggal dunia, Abu Bakar justru menampakan keikhlasan
2)      Berwibawa dan rendah hati. contoh: berpakaian sederhana, tidak mempunyai istana dan pengawal
3)      Sabar. contoh: selalu sabar menemani Rasulullah dalam menyiarkan agama Islam
4)      Suka bermusyawarah
5)      Adil
6)      Dermawan. contoh: membebaskan Bilal bin Rabah dari perbudakan

28.  Meneladani Khalifah Umar bin Khatab r.a.
1)      Berani dan tegas sehingga dikenal dengan “Singa Padang Pasir”. contoh: ketika orang berhijrah secara sembunyi-sembunyi, Umar berhijrah dengan menghunuskan pedangnya, menyandang busur, dan memegang anak panahnya
2)      Rendah hati
3)      Tanggung jawab
4)      Sederhana
5)      Suka bermusyawarah dalam mengambil keputusan
6)      Adil dalam memutuskan perkara dengan menghukum sesuai dengan perbuatan

29.  Perilaku terpuji kaum Muhajirin
1)      Ketaatan umat Islam kepada Allah SWT dan Rasul-Nya
2)      Rela berkorban untuk agama Islam, rela meninggalkan segala kekayaan dan kemakmuran yang mereka miliki di Mekah untuk mengikuti Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah menegakan agama Islam
3)      Kegigihan mereka dalam mempertahankan keimanan
4)      Sikap kerja keras dan tidak mau menyusahkan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidup

30.  Perilaku terpuji kaum Ansar
1)      Saling menolong antara sesama Muslim
2)      Menunjukan rasa persaudaraan yang kuat dengan saudara seiman (ukhuwah Islamiah)
3)      Menepati janji Baiat Aqabah untuk melindungi Nabi Muhammad s.a.w dan kaum Muhajirin
4)      Lebih mendahulukan persaudaraan sesama Muslim daripada keluarga atau suku.

Perjuangan kaum Ansar
1)      Bersama dengan kaum Muhajirin mendirikan masjid. Masjid pertama yang didirikan Rasulullah s.a.w. adalah Masjid Quba. Nabi, kaum Ansar, dan Muhajirin bahu-membahu membangun masjid Nabawi.
2)      Menepati perjanjian Aqabah pertama. Isi perjanjian Aqabah pertama:
a.       Tetap setia kepada Allah SWT dan Rasul-Nya
b.      Tidak menyekutukan Allah SWT
c.       Tidak melakukan perbuatan tercela
d.      Tidak membunuh anak-anak perempuan
e.       Tidak berdusta, tidak mencuri, dan tidak memfitnah
3)      Menepati perjanjian Aqabah kedua. Isi perjanjian Aqabah kedua:
a.       Taat dan setia kepada Rasulullah s.a.w.
b.      Berjanji akan infak dan sedekah
c.       Berjanji tetap membantu dan membela Rasulullah s.a.w.
d.      Tetap teguh membela kebenaran karena Allah SWT
e.       Melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

31.  Sunah Salat
Hal-hal yang apabila dilaksanakanlebih utama, tetapi jika ditinggalkan tidak sampai menjadikan salat itu batal


             1)     Sunah Fi’liyah (gerakan)
a.       Mengangkat tangan ketika takbiratul ihram
b.      Bersedekap
c.       Meluruskan belakang kepala dengan pungung ketika rukuk
d.      Meletakan tangan di atas paha ketika duduk tasyahud sambil membentangkan yang kiri dan menggenggamkan yang kanan
e.       Menoleh ke kanan dan ke kiri ketika bersalam
             2)     Sunah Qauliyah (bacaan)
a.       Membaca doa iftitah
b.      Membaca ta’awuz sebelum membaca surah Al-Fatihah
c.       Membaca “amin” dan ayat Al-Qur’an setelah surah Al-Fatihah
d.      Mengeraskan bacaan surah Al-Fatihah dan ayat Al-Qur’an pada dua rakaat pertama salat magrib, isya, dan subuh
e.       Membaca takbir setiap beralih dari satu gerakan ke gerakan yang lain
f.       Membaca bacaan doa dalam setiap rukun salat
g.      Membaca tasyahud awal
h.      Mengucapkan salam yang kedua

32.  Syarat  Salat
Hal-hal yang harus ada dan terpenuhi sebelum melaksanakan salat

             1)     Syarat wajib salat
Syarat yang membuat seseorang wajib melakuakn salat
a.       Islam
b.      Balig
c.       Berakal
d.      Suci dari haid dan najis
             2)     Syarat sah salat
Hal-hal yang menyebabkan salat menjadi sah
a.       Suci badan, pakaian, dan tempat dari hadas dan najis
b.      Menghadap kiblat
c.       Telah masuk waktu salat
d.      Menutup aurat

33.  Doa setelah salat
Doa adalah memohon sepenuh hati kepada Allah swt dengan mengharapkan kebaikan-Nya agar Ia mengabulkan sesuatu yang kita kehendaki.
1)      Doa untuk kedua orang tua
“Rabbighfir lii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa”
Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah memelihara/menyayangiku/mendidikku sewaktu aku kecil.”
Robbanaghfir lii wa lii waalidayya wa lilmu’miniina yawma yaquumul hisaab.
Artinya : “Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (Ibrahim :14)

2)      Doa untuk kaum Muslimin dan Muslimat

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.

Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’i minhum wal amwaati.  innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.
“Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan doa.”
3)      Doa kebaikan di dunia dan akhirat

 رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanatan wafil aakhirati hasanatan waqinaa 'adzaabannaar.
“Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.”
4)      Doa paling utama
“Alhamdulillah” Artinya: “segala puji hanyalah kepunyaan Allah.”
Dasar hadits dari Jabir bin Abdullah ra., “Rasulullah saw bersabda:
Dzikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallaah dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillah. (HR. Tirmidzi)


34.  Azan atau adzan (Arabأذان) adalah panggilan bagi umat Islam untuk memberitahu masuknya salat fardu. Dikumandangkan oleh seorang muadzin setiap salat 5 waktu. Lafadz adzan terdiri dari 7 bagian kecuali adzan subuh ditambah Ashsalatu khairum minan naum:
             1)     Allahu Akbar, Allahu Akbar (2 kali); artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar"
             2)     Asyhadu alla ilaha illallah (2 kali) "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah"
             3)     Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (2 kali) "Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah"
             4)     Hayya 'alash sholah (2 kali) "Mari menunaikan salat"
             5)     Hayya 'alal falah (2 kali) "Mari meraih kemenangan"
             6)     Ashsalatu khairum minan naum (2 kali) "Shalat itu lebih baik daripada tidur" (hanya diucapkan dalam azan Subuh)
             7)     Allahu Akbar, Allahu Akbar (1 kali) "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar"
             8)     Lailaha ilallah (1 kali) "Tiada Tuhan selain Allah"
Bacaan Kalimat Azan
أَللهُ أَكْبَرُ (Allōhu akbar) 4x
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أللهُ (Asyhadu allā ilāha illallōh) 2x
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ (Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2x
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ (Hayya ‘alash Sholāh) 2x
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ (Hayya ‘alal falāh) 2x
                                            (Ashsalatu khairum minan naum) 2x اَلصَّـلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
أَللهُ أَكْبَرُ (Allōhu akbar) 2x
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (Lā ilāha illallōh) 2x

35.  Rukun Puasa
1)      Niat berpuasa pada malam hari
Niat puasa Ramadhan:
     نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَان هذِهِ السَّنَة ِللهِ تَعَالَى
Artinya: Saya niat mengerjakan kewajiban puasa bulan Ramadhan esok hari pada tahun ini karena Allah SWT
2)      Meninggalkan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari



36.  Hal-hal yang membatalkan Puasa
             1)     Makan dan minum dengan sengaja
             2)     Muntah dengan sengaja
             3)     Mabuk/hilang akal
             4)     Gila/ayan
             5)     Murtad: keluar dari agama Islam

37.  Hikmah Puasa
1)        Untuk pendidikan/ latihan rohani
a.         Mendidik jiwa agar sabar, dapat menguasai diri/mengendalikan diri
b.        Mendidik nafsu agar tidak senantiasa dimanjakan dan dituruti
c.         Mendidik jiwa untuk dapat memegang amanat dengan sebaik-baiknya, jujur
d.        Mendidik kesabaran dan ketabahan
e.         Mendidik hidup disiplin

2)        Untuk perbaikan pergaulan dengan sikap kasih sayang, merasakan penderitaan fakir miskin. Orang yang berpuasa akan merasakan segala kesusahan fakir miskin yang banyak menderita kelaparan dan kekurangan. Dengan demikian akan timbul rasa suka menolong kepada orang-orang yang menderita dan menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap fakir miskin

3)      Menjaga kesehatan karena makanan minuman yang berlebihan tidak sehat
Allah berfirman dalam surat [Al-A'Raaf] ayat 31:
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan". Nabi S.A.W.juga bersabda: "Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang."

4)      Membiasakan zuhud/ hidup sederhana terhadap dunia
5)      Sebagai tanda terima kasih/ rasa syukur atas segala nikmat Allah
6)      Iman dan taqwa kita semakin meningkat
7)      Mendidik taat kepada peraturan.

38.  Salat sunah Tarawih
1)      Salat tarawih secara bahasa berasal dari bahasa Arab: raha artinya lega, bentuk jamak dari mufrad tarwihah artinya istirahat. Salat tarawih bisa diartikan slat yang diselingi dengan istirahat beberapa saat.
2)      Salat tarawih secara istilah adalah salat sunah yang dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadhan. Hukum mengerjakannya sunah muakad (sangat dianjurkan) bagi laki-laki dan perempuan baik secara berjamaah maupun munfarid (sendiri-sendiri) yang jumlah rakaatnya ada yang 20 rakaat + witir 3 rakaat, dan ada yang 8 rakaat + witir 3 rakaat. Waktu pelaksanaan salat tarawih: sesudah salat Isya sampai terbit fajar (subuh)

39.  Tadarus Al-Qur’an
·         Tadarus  berasal dari kata darasa  ( bahasa arab ) artinya membaca, belajar atau mengajar
·         Tadarus Al Qur`an secara bahasa dapat diartikan membaca atau mempelajari Al Qur`an
·         Hukum tadarus di bulan Ramadan adalah sunnah bagi laki-laki dan perempuan.
·         Keutamaan tadarus di bulan Ramadan adalah sangat utama karena mendapat pahala  banyak yang berlipat ganda. Hal tersebut karena pada bulan Ramadan adalah Al Qur`an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. (surat Al Baqarah ayat 185)
·         Pelaksanaan tadarus  sebaiknya secara bersama-sama atau bergiliran ada yang membaca dan ada yang menyimak, sehingga apabila ada terdapat kesalahan dalam membaca dapat segera dibetulkan. Kalau sudah mahir tadarus dapat juga dilakukan sendirian.


Adab tadarus Al-Qur’an:
                 1)     Berwudu sebelum membaca Al-Qur’an
                 2)     Berbusana rapi dan sopan
                 3)     Menghadap ke arah kiblat
                 4)     Meletakan Al-Qur’an ditempat yang lebih tinggi
                 5)     Tidak berbicara dengan orang lain ketika membaca atau mendengarkan bacaan Al-Qur’an
                 6)     Membacanya dengan perlahan-lahan
                 7)     Berdoa setelah membaca Al-Qur’an
Hikmah membaca Al-Qur’an:
                 1)     Memperoleh petunjuk yang benar
                 2)     Memperoleh syafaat pada hari kiamat
                 3)     Sebagai penyembuh atau obat dari segala penyakit
                 4)     Sebagai penerang dan penyejuk hati
                 5)     Akan memperoleh pahala yang berlipat ganda
                 6)     Sebagai cahaya untuk kehidupan di bumi dan bekal di akhirat kelak
Kerugian enggan/malas membaca Al-Qur’an
                 1)     Dijauhkan dari rahmat Allah
                 2)     Dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan buta
                 3)     Dijauhkan dari petunjuk yang benar
                 4)     Sulit membedakan antara yang hak dan yang batil
                 5)     Dilemparkan ke dalam api neraka


40.  Macam-macam zakat:
1)      Zakat Mal (zakat harta) membersihkan harta
Harta yang wajib dizakati
a.       Binatang ternak
5 ekor unta zakatnya 1 ekor kambing, 30 ekor sapi/kerbau zakatnya 1 ekor sapi/kerbau, 40 ekor kambing zakatnya 1 ekor kambing
b.      Hasil pertanian, nisabnya 930 liter dibayar zakatnya setiap panen, besar zakatnya 10% apabila diairi dengan air sungai/air hujan dan 5% apabila diairi dengan alat yang memerlukan biaya
c.       Hasil pertambangan, seperti emas dan perak zakatnya 2,5%
Nisab emas: 20 misqal atau 85 gram emas ada juga pendapat lain berat emas 94 gram
Nisab perak: 200 dirham atau 595 gram perak ada juga pendapat lain 624 gram
d.      Hasil perniagaan, seperti kain, tekstil, dll zakatnya 2,5%
e.       Barang temuan atau rikaz, zakatnya 20%

2)      Zakat Fitrah/zakat jiwa (zakat nafs/penyucian diri)
Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap muslim yang dilakukan dari awal Ramadhan hingga sebelum waktu salat Idul Fitri tiba. Zakat fitrah berupa makanan pokok yang berlaku sebanyak 1 sha’ atau (3,5 liter) atau (2,5 kg).

41.  Penyebab Nabi Adam AS diturunkan ke bumi
Iblis menggoda Nabi Adam AS dan Hawa untuk memakan buah khuldi atau buah keabadian agar abadi selamanya di surga. Nabi Adam AS dan Hawa terbujuk Iblis akhirnya mereka memakan buah khuldi. Karena melanggar larangan Allah SWT, maka Adam dan Hawa keluwar dari surga. Mereka diturunkan di bumi dan terpisah selama 300 tahun. Mereka bertaubat atas kesalahan yang diperbuat dan akhirnya dipertemukan di Jabal Rahmah.

42.  Kisah Nabi Muhammad s.a.w
1)      Ayahnya bernama Abdullah anak Mutallib,. Ayahnya meninggal dalam perjalanan dagang di Madinah, yang ketika itu bernama Yastrib, ketika Muhammad masih dalam kandungan.
2)      Ibunya bernama Aminah binti Wahab bangsa Zuhri/Bani Zuhrah, kabilah Quraisy. Aminah  mengajak Muhammad ke Yatsrib (sekarang Madinah) untuk mengunjungi keluarganya serta mengunjungi makam ayahnya. Dalam perjalanan pulang, ibunya jatuh sakit. Setelah beberapa hari, Aminah meninggal dunia di Abwa' yang tidak jauh dari Yatsrib, dan dikuburkan di sana.
3)      Disusui oleh Halimatus Sa’diyah/Halimah bangsa Saadi/kabilah Bani Sa’d. Beliau tinggal di rumah Halimah selama empat tahun. Setelah itu, sang ibu mengambilnya kembali. 
4)      Usia 6 tahun sudah yatim piatu dan dipelihara oleh kakeknya bernama Abdul Muthalib seorang pembesar suku Quraisy selama 2 tahun.
5)      Usia 8 tahun diasuh oleh pamannya bernama Abu Thalib. Nabi hidup mandiri dan membantu pamannya mengembala domba dengan baik di sekitar Mekah., usia 12 tahun berdagang ke negeri Syam (Suriah, Lebanon, danPalestina), dan ikut perang Fijar usia 15 tahun dengan gigih, berani, pantang menyerah dan tanpa rasa takut.
6)      Usia 25 tahun Nabi menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, tergolong dalam keluarga Quraisy, Abdal Uzza. Khadijah adalah seorang janda yang kaya, yang dianugerahi sifat-sifat mulia. Tatkala Nabi SAW mengalami rintangan dan gangguan dari kaum lelaki Quraisy, maka di sampingnya berdiri dua orang wanita yang berdiri di belakang da'wah Islamiah, mendukung dan bekerja keras mengabdi kepada Muhammad SAW yakni Khadijah bin Khuwailid dan Fatimah.
7)      Hanya seorang saja istri Rasulullah yang gadis ketika menikah dengan baginda yaitu Aisyah binti Abu Bakar Al-Siddiq. Manakala yang lainnya adalah janda yang suami sudah meninggal dunia.

43.  Sifat terpuji Nabi Ibrahim a.s. yang dapat kita teladani
1)      Cerdas, contoh: Nabi Ibrahim a.s. dapat menjawab pertanyaan Raja Namrud secara masuk akal tentang berhala-berhala yang dihancurkan oleh Nabi Ibrahim a.s.
2)      Gigih, selalu mengajak kebaikan kepada orang lain termasuk ayahnya sendiri Azar sang pembuat berhala walaupun mengalami penolakan tetapi Nabi Ibrahim a.s. tidak putus asa.
3)      Nabi Ibrahim as merupakan pekerjaan keras dan tidak mudah putus asa, yakni ketika mencarikan tempat tinggal  untuk istrinya Hajar dan putranya Ismail. Sebagai pelajar pun kita tidak boleh putus asa dan terus bersemangat belajar.
4)      Berani membela kebenaran walaupun jiwa dan nyawa menjadi taruhan. Pada usia mudanya, Nabi Ibrahim as senantiasa berdakwah, yaitu menyampaikan kebenaran kepada umat manusia, kita sebagai anak muslim dapat mencontohnya  dengan cara mengingatkan teman kita yang tidak berbuat baik untuk berbuat kebaikan.
5)      Taat. Mentaati segala perintah Allah SWT dengan ikhlas, bukan karena mengharap pujian dari orang lain. contoh: Nabi Ibrahim a.s. patuh untuk menyembelih anaknya sendiri, patuh membangun Kakbah, dan melakukan manasik haji.
6)      Musyawarah dalam menentukan masalah, contoh Nabi Ibrahim a.s. sebelum melaksanakan perintah Allah SWT untuk mengorbankan putranya meminta pendapat putranya Ismail a.s.


44.  Sifat terpuji Nabi Ayyub a.s.
1)      Dermawan, tidak kikir, suka membantu orang lain yang membutuhkan
2)      Sabar adalah menahan diri dari segala sesuatu yang tidak baik karena hanya mengharap rida  dari Allah swt. Sabar ada 3 macam yaitu :
a.    Sabar dalam melaksanakan perintah Allah SWT
b.    Sabar dalam menjauhi hal-hal yang dilarang Allah SWT
c.    Sabar dalam menerima musibah yang menimpa
·    Harta Nabi Ayyub a.s. habis terbakar dan ternaknya mati hingga Nabi Ayyub jatuh miskin
·    Anak-anak dan pembantu Nabi Ayyub a.s. meninggal dunia tertimpa rumah mereka yang roboh
·    Nabi Ayyub a.s. terkena penyakit kulit yang parah sehingga harus mengasingkan diri bersama istrinya
·    Istri Nabi Ayyub a.s melakukan kesalahan sehingga Nabi Ayyub a.s. harus menghukumnya




45.  Kisah 25 Nabi
1)      ADAM AS
Nabi Adam diyakini sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di bumi. Sebagai pasangannya, Hawa diciptakan dari tulang rusuk kirinya. Mereka diturunkan ke bumi karena telah berbuat kesalahan akibat godaan iblis. Adam dan Hawa dikaruniai dua pasang putra-putri, yaitu Qabil dan Iklima, kemudian Habil dan Labuda. Qabil bersifat kasar, sedangkan Habil bersifat lembut. Kedua sifat inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal sifat-sifat dasar manusia.
2)      IDRIS AS
Idris diyakini sebagai nabi pertama yang menulis dengan pena. Masyarakat terdahulu mempercayai pula bahwa ia dibawa ke surga tanpa mengalami kematian. Peristiwa itu terjadi ketika beliau berusia 82 tahun.
3)      NUH AS
Nabi Nuh menyebarkan ajaran untuk menyembah Allah SWT. Namun masyarakat menolak dan menganggapnya gila. Nuh kemudian diberikan peringatan oleh Allah bahwa akan ada banjir besar yang melanda daerahnya, oleh karena itu Nuh diperintahkan untuk membuat sebuah kapal. Masyarakat sekitar tetap tidak mengindahkan peringatan yang disampaikan oleh Nuh, sehingga mereka akhirnya hanyut dalam banjir tersebut.
4)      HUD AS
Nabi Hud tergolong dalam kaum Ad yang terhormat. Kehidupan mereka serba maju berkecukupan. Namu sayangnya mereka selalu berfoya-foya dan tenggelam dalam kehidupan fana. Nabi Hud mengingatkan mereka untuk bersyukur dan selalu memohon kepada Allah, namun mereka menolak. Akhirnya murka Allah datang dengan menurunkan azab berupa badai gurun selama 7 hari 7 malam. Kaum yang mendengarkan himbauan nabi Hud selamat dengan berpindah ke kota Hadramaut.
5)      SHALIH AS
Mukjizat nabi Shalih yang paling dikenal adalah unta betina yang keluar dari batu setelah ia memukulkan telapak tangannya. Shalih meminta penduduk setempat untuk tidak menganggu unta tersebut dan susunya boleh diperah untuk memenuhi kebutuhan penduduk miskin. Namun kaum yang tidak menyukainya berusaha membunuh unta itu dan pada akhirnya mereka dijatuhi azab petir dan gempa.
6)      IBRAHIM AS
Ibrahim dikenal sebagai bapak para nabi. Ia dihormati oleh pemeluk 3 agama, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Ibrahim-lah yang membangun Ka’bah di kota Mekkah. Keyakinannya yang kuat terhadap Islam dimulai dari pencariannya akan Tuhan. Ia sangat tidak menerima orang-orang di sekitarnya yang menyembah berhala, sampai akhirnya ia dibakar hidup-hidup. Namun Allah SWT menurunkan mukjizatnya dengan menyelamatkannya dari kobaran api. Beliau bermimpi dan bertekad untuk menyembelih putranya. sebelum pedangmenyentuh leher putranya, Allah menghentikan dan menggantikannya dengan seekor domba.
7)      LUTH AS
Perjuangan nabi Luth adalah menyeru kaum Sodom untuk kembali ke jalan yang benar, yaitu meninggalkan homoseksual, kemudian menyembah Allah. Pada akhirnya Allah berfirman agar Luth segera meninggalkan pemukimannya dan kemudian Ia menurunkan azab yang pedih kepada kaum tersebut.
8)      ISMAIL AS
Ismail dan keluarganya merupakan orang-orang yang terdahulu melaksanakan haji. Suatu saat Ismail haus dan ibunya bolak-balik dari bukit Safa-Marwah untuk mencari air, hingga akhirnya keluar sebuah mata air yang saat ini dikenal sebagai air zamzam. Dalam perjalanan menuju tempat penyembelihan, Ismail digoda oleh syaitan agar membatalkan niatnya. Namun Ismail tidak goyah dan melempar syaitan tersebut dengan batu, yang saat ini menjadi ritula ibadah haji, yaitu lempar jumrah. Seperti yang kita tahu, saat akan disembelih jasad Nabi Ismail digantikan oleh seekor kambing, yang akhirnya menjadi cikal bakal ibadah Idul Adha.
9)      ISHAQ AS
Ishaq banyak menemani bapaknya, Ibrahim dalam berdakwah menyebarkan Islam.



10)  YA’KUB AS
Ya'kub adalah kakek moyang para rasul sebelum masa Muhammad. Sikap dan cara berpikirnya tentu berpengaruh pada para rasul keturunannya serta kaum Yahudi dan kemudian Nasrani penegak panji keesaan Allah sebelum era Muhammad.

11)  YUSUF AS
Yusuf dikisahkan dalam riwayatnya sebagai seorang pria yang sangat tampan dan sangat piawai dalam memimpin negaranya. Sejak kecil ia mendapat mimpi yang tidak biasa dan ketika besar ia dapat mentakwilkan mimpi tersebut, sehingga ia sangat dihormati oleh masyarakat sekitarnya.
12)  AYUB AS
Keluarga Nabi Ayub dikenal kaya raya dan sangat dermawan. Namun kesejahteraan ini tidak membuatnya sombong. Ini yang mendorong iblis untuk menggodanya. Allah pun menentang iblis sekiranya ia dapat meruntuhkan iman Ayub. Ujian itu pun tiba. Seluruh hartanya terbakar. Setelah itu Nabi Ayub terserang penyakit kulit hingga 80 tahun lamanya. Namun ia dan istrinya yang setia, Rahmah, tetap bertawakkal kepada Allah. Sampai akhirnya Allah berfirman agar Ayub menapakkan kakinya di tanah. Kemudian dari tanah tersebut keluar air yang dapat menyembuhkan penyakitnya.
13)  DZULKIFLI AS
Sejarah menyebutkan bahwa Nabi Dzukifli adalah putra Nabi Ayub. Dikisahkan pula bahwa ia mewarisi sifat sabar ayahnya. Suatu saat beliau ditunjuk menjadi raja setelah dapat memenuhi persyaratan yang diminta, yaitu calon pengganti haruslah seorang yang sanggup berpuasa di siang hari, beribadah di malam hari, dan bukan seorang yang pemarah.
14)  SYUAIB AS
Nabi Syuaib menyebarkan ajaran Islam di daerah Madyan. Namun masyarakat Madyan menolak ajaran tersebut hingga akhirnya Allah menurunkan azab berupa petir dan kilat yang menghanguskan mereka.
15)  MUSA AS
Kisah pertarungan nabi Musa dengan Fir’aun merupakan salah satu kisah yang tersohor. Dikisahkan bahwa Fir’aun merasa terancam dengan keberadaan Musa yang menyebarkan ajaran untuk mengesakan Allah. Mereka bertarung dan Musa memenangkannya dengan bantuan tongkatnya. Kemudian ia dan kaumnya dikejar oleh pengikut Fir’aun, namun mereka berhasil lolos dengan bantuan tongkat Musa yang dapat membelah lautan. Nabi Musa mendapat mukjizat kitab Taurat, yang dikenal dengan “Perjanjian Lama” yang berisi ajaran pokok 10 Perintah Allah.
16)  HARUN AS
Harun disebut sebagai partner nabi Musa. Ia adalah sosok yang cakap berdakwah, pandai berdiplomasi, dan penuh perhatian. Harun selalu mendampingi Musa dalam berdakwah, hingga suatu saat Musa memutuskan untuk beruzlah dan menitipkan pembinaan umatnya kepada Harun. Harun juga sempat berjuang untuk memberantas penyembahan berhala yang dipimpin oleh Samiri, salah seorang tukang sihir kerajaan Fir’aun.
17)  DAUD AS
Figur nabi Daud memuncak saat ia berhasil membunuh Jalut, pemimpin kamu pemberontak di Palestina. Daud kemudian menjadi raja dan berlaku sangat adil. Di masanya, kerajaan tumbuh kuat dan masyarakat menjadi makmur. Suatu saat nabi Daud melarang para nelayan untuk melaut di hari Sabtu. Namun peringatan tersebut dilanggar sehingga terjadi bencana gempa yang menewaskan seluruh penduduk.
18)  SULAIMAN AS
Salah satu keahlian Sulaiman yang paling menonjol adalah kemampuannya berkomunikasi dengan binatang. Ia juga merupakan raja yang sangat bijaksana. Kekuasaannya bahkan mencakup bangsa jin.
19)  ILYAS AS
Nabi Ilyas tinggal di lembah sungai Yordan dimana penduduknya menyembah berhala. Ilyas menyeru kepada mereka untuk meninggalkan berhala, namun mereka tidak mengindahkannya, bahkan menantang agar Tuhan yang disembah Ilyas menurunkan bencana. Akhirnya kekeringan melanda daerah tersebut. Setelah beberapa tahun, Nabi Ilyas dapat meyakinkan kaum tersebut untuk menyembah Allah.


20)  ILYASA AS
Ilyasa merupakan kerabat dekat nabi Ilyas. Setelah Ilyas meninggal, beliau melanjutkan perjuangan Ilyas untuk menghalau penyembahan berhala yang kembali merebak di lembah sungai Yordan. Namun kaum tersebut tidak mau mendengarkan sehingga bencana kekeringan kembali melanda mereka.
21)  YUNUS AS
Nabi Yunus berusaha menyebarkan ajaran Allah, namun ia tidak mendapat sambutan baik dari masyarakat. Dalam perjalanannya menjauhi daerah tersebut karena khawatir akan dibunuh, kapal yang ia tumpangi diguncang topan dan diputuskan bahwa Yunus akan dikorbankan untuk ditenggelamkan ke laut demi keselamatan penumpang lainnya. Namun mukjizat Allah tiba. Nabi Yunus dimakan oleh seekor ikan (kemungkinan paus) dan ditemukan masih hidup di perut ikan tersebut. Ia pun melanjutkan dakwahnya kembali.
22)  ZAKARIA AS
Nabi Zakaria dan istrinya, Isya, membaktikan diri untuk menjaga Baitul Maqdis rumah ibadah peninggalan Sulaiman di Yerusalem. Zakaria dikaruniai keturunan oleh Allah SWT di saat usianya sudah cukup uzur, yaitu sekitar 100 tahun. Anak tersebut adalah nabi Yahya.
23)  YAHYA AS
Nabi Yahya mengajarkan bahwa kebenaran harus ditegakkan dengan resiko apapun. Pada riwayatnya dicontohkan saat ia bersikeras melarang pernikahan antara seorang paman dengan kemenakannya sendiri.
24)  ISA AS
Isa adalah putra dari Maryam yang dilahirkan tanpa memiliki suami. Hal ini menimbulkan kontroversi dan hujatan bertubi-tubi kepada Maryam. Secara ajaib, Isa yang saat itu masih bayi tiba-tiba berbicara menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, bahwa penciptaan dirinya diawali dari kedatangan malaikat Jibril kepada ibunya. Isa juga memperlihatkan banyak mukjizat lainnya ketika ia dewasa, diantaranya membentuk seekor burung hidup dari tanah liat, menghidupkan orang mati, menyembuhkan kebutaan, dan mendatangkan makanan yang semula tidak ada. Penyelamatan Nabi Isa dari penyaliban juga merupakan salah satu bentuk mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT.
25)  MUHAMMAD SAW
Nabi Muhammad SAW adalah rasul terakhir, sekaligus sebagai penutup rasul-rasul sebelumnya, yang menyempurnakan ajaran-ajaran Islam. Mukjizat yang diturunkan Allah kepadanya sangatlah banyak, salah satunya yang paling besar adalah Al-Quran, yang menjadi pedoman utama kehidupan manusia. Selain itu ada pula peristiwa Isra Mi’raj yang membawanya bertemu dengan Allah SWT.

46.  Kemajuan selama Pemerintahan Abu Bakar
                 1)     Tegaknya ajaran Islam
                 2)     Memperluas wilayah Islam hingga Persia, Syiria, Mesir, Irak, dan Palestina
                 3)     Menumpas pemberontakan golongan Riddah (orang-orang yang murtad setelah Nabu Muhammad saw wafat)
                 4)     Menumpas orang- orang yang enggan membayar zakat
                 5)     Menumpas nabi palsu seperti Musailamah Al Kazzab, Sajjah tamimiyah
                 6)     Mengadakan pembukuan Al-Qur’an bersama Zaid bin Tsabit dalam bentuk mushaf. hal ini dilakuakan karena:
a.    Banyak sahabat yang hafal Al-Qur’an gugur dalam peperangan
b.    Ayat-ayat yang ditulis pada dedaunan atau bebatuan semakin lama semakin rusak
c.    Agar dapat djadikan pedoman untuk hidup manusia di masa yang akan datang.

47.  Sifat Abu Lahab
1)      Hasad/dengki: tidak ikhlas jika orang lain dalam kebaikan, kenikmatan, dan kebahagiaan dan disertai usaha menghilangkan kebahagiaan orang lain
2)      Takabur/sombong: selalu merasa lebih dari orang lain
3)      Pembohong: berbicara tidak sesuai kenyataan
4)      Mencemooh dan mencaci maki: meminta Nabi menunjukan mukjizatnya


48.  Musailamah al-Kazzab
Musailamah bin Habib (مسلمة بن حبيب) atau dikenal juga dengan nama Musailamah al-Kazzab (Musailamah si Pembohong) adalah seorang yang mengaku sebagai nabi. Musailamah al-Kazzab lahir dengan nama Musailamah bin Habib dari Bani Hanifah, salah satu suku terbesar di jazirah Arab dengan wilayah domisili di Yamamah, ia telah membangun Yamamah sebelum hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah.
Musailamah mempelajari sihir, dan menyatakan sebagai mukjizat. Musailamah melalui kemampuan sihirnya membuat orang-orang percaya bahwa ia juga seorang nabi. Musailamah juga menyatakan bahwa ia juga memperoleh wahyu dari Allah dan berbagi wahyu dengan Nabi Muhammad. Bahkan, ia menyebut dirinya sebagai Rahman, dan menyatakan dirinya memiliki sifat ketuhanan.
Musailamah Al Kadzab adalah seorang yang berperilaku bohong. Ia mengaku sebagai Nabi, padahal setelah Nabi Muhammad SAW tidak ada lagi nabi. Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang terakhir. Nabi Akhiruz zaman.
Berbohong selain termasuk sifat tercela yang pelakunya akan ditempatkan di neraka Jahannam, juga merupakan salah satu sifat dari munafik. Dalam hadits Bukhari Muslim disebutkan:
Artinya: “ Tanda-tanda orang Munafik ada tiga: apabila berbicara selalu bohong / dusta, apabila berjanji tidak ditepati/ menyelisihi, dan apabila dipercaya berhianat (H.R. Bukhari Muslim).
Perilaku seperti yang dilakukan Musailamah Al Kadzab si Nabi Palsu itu harus kita hindari. Perilaku yang harus kita pupuk adalah perilaku untuk memperbaiki iman kita, karena dengan iman yang baik akan membuahkan akhlak yang terpuji dan dari akhlak yang terpuji akan mewujudkan perbuatan yang terpuji, tegas, lugas dan tidak akan berbohong. Kerugian pembohong:
·         Dijauhi orang lain karena tidak bisa dipercaya lagi
·         Mendapat azab atau siksa dari Allah di dalam neraka sebab termasuk orang yang munafik
Musailamah berusaha menghapuskan kewajiban untuk melaksanakan salat serta memberikan kebebasan untuk melakukan seks bebas/ perzinaan dan konsumsi alkohol/ minuman keras. Ia juga kemudian menyatakan sebagai utusan Allah bersama dengan Nabi Muhammad, mengirimkan surat kepada Nabi Muhammad yang isinya mengaku bahwa dirinya nabi dan menyusun ayat-ayat, yang dinyatakan sebagai tandingan ayat Alquran. Sebagian besar ayat-ayat buatan Musailamah memuji keunggulan sukunya, Bani Hanifah, atas Bani Quraisy.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad, Musailamah kemudian menyatakan perang kepada Khalifah Abu Bakar,namun pasukannya dikalahkan oleh Khalid bin Walid. Pada Pertempuran Yamamah, ia dibunuh oleh Wahsyi (Wahsyi bin Harb (وحشي بن حرب, Julukan: Abi Dasamah) seorang bekas budak kulit hitam dari Ethiopia milik Hindun binti Utbah).

49.  Sikap tolong menolong kaum Muhajirin
·         Muhajirin adalah pengikut Nabi Muhammad saw yang ikut hijrah atau pindah dari Mekah ke Madinah yang telah memeluk Islam.
·         Ketika Rasulullah saw tiba di Madinah, beliau mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Rasulullah mempersaudarakan mereka dengan al-haq, agar saling menolong, saling mewarisi setelah (saudaranya) wafat.
·         Di Madinah, kaum Muhajirin tidak memisahkan diri dari kaum Anshar, mereka bersatu untuk membantu perjuangan Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw membangun masjid, beliau mengajak kaum Muhjirin dan Anshar bekerja sama, bahu membahu dalam menyelesaikan pembangunan masjid Nabawi.



50.  Sikap ikhlas kaum Anshar
·         Kaum Anshar adalah orang-orang Yasrib (Madinah) yang telah memeluk  agama Islam  dan memberi  pertolongan kepada Nabi Muhammad saw, para sahabatnya, dan Muhajirin.
·         Anshar dalam kamus artinya pembantu atau penolong, yaitu membantu perjuangan Nabi saw dari kalangan penduduk Madinah setelah beliau hijrah dari Mekah ke Madinah.
·         Segala keperluan kaum muslimin Mekah dipenuhi kaum Anshar dengan menyediakan tempat tinggal, makanan, pakaian, keselamatan dan rela berkorban untuk kepentingan kaum Muhajirin. Semua itu dilakukan oleh kaum Anshar dengan rasa ikhlas, hanya mengharap keridhaan Allah SWT.
·         Kaum Anshar sangat antusias menerima saudara-saudara seiman mereka, kaum Muhajirin. Mereka membagi tempat tinggal dan makanan dengan senang hati. Bahkan, mengutamakan segala sesuatu bagi kaum Muhajirin melebihi diri mereka sendiri. Karena itu tak heran Allah swt. mengabadikan fenomena itu dalam Al-Qur’an.

“Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Al-Hasyr: 9)

An-Nu’man ibn Ajlan Al-Anshari berkata, “Kami pun menyambut kaum Muhajirin seraya berkata: “Selamat datang dan hidup bersama kami. Sungguh, kalian akan aman dari kefakiran karena kami akan membagi harta dan rumah kami untuk kalian.”
·         Kaum Anshar menjamin tempat tinggal bagi kaum Muhajirin. Kaum Anshar secara ikhlas menyerahkan rumah-rumah mereka untuk kaum Muhajirin. Ada juga yang menampung kaum Muhajirin untuk tinggal di rumah-rumah mereka. Mereka berebut tidak mau kehilangan pahala. Bahkan, mereka mengadakan undian agar kesempatan memberi bantuan terdistribusi dengan adil.
·         Kaum Anshar juga membagi hasil panen mereka kepada kaum Muhajirin. Mereka mengusulkan kepada Rasulullah saw untuk membagikan separuh hasil panen kebun-kebun korma mereka, namun Rasulullah saw meminta agar mereka memberi kaum Muhajirin untuk turut serta merasakan hasil panen mereka seperlunya saja.
·         Kedermawanan dan kemurahan hati kaum Anshar tampak pula dalam kesukaan mereka memberi hadiah.
·         Apabila ada orang Anshar yang meninggal dunia  barang tinggalannya sebagian diberikan  kepada kaum Muhajirin.



Situ Ilir,    Pebruari 2014
Guru Pendidikan Agama Islam



Selamat Belajar….
Semoga Allah SWT Meridhoi Kita Semua Aamiin ….!!!